IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Menteri Investasi Arab Saudi Khaled Al-Falih mengatakan Arab Saudi sedang berupaya membangun 20 zona ekonomi khusus baru. Enam di antaranya akan berada di ibu kota, Riyadh, selain pusat keuangan untuk menjadi tuan rumah bagi perusahaan internasional.
Dalam sesi hari kedua konferensi tingkat tinggi (KTT) Future Investment Initiative (FII) di Jakarta, Kamis (28/1), dia mengatakan akan ada zona yang ditetapkan untuk investasi digital dan logistik berkualitas.
“Salah satu zona pertama akan berada di Bandara Internasional Raja Khalid dan zona lainnya juga akan segera diluncurkan,” kata Al-Falih, dilansir Saudi Gazette, Jumat (29/1).
Terkait pembiayaan kawasan, Al-Falih menjelaskan akan ada pembiayaan dari Dana Investasi Publik dan investasi asing dari negara-negara seperti India, selain sektor keuangan Arab Saudi yang kuat.
Lingkungan investasi untuk memungkinkan pengembangan Riyadh mencakup langkah-langkah reformasi legislatif dan peraturan yang tak tertandingi. Ini akan membuat ramah investor dengan mengurangi risiko, memfasilitasi prosedur, dan membuat berbisnis mudah di Arab Saudi yang paling kompetitif di dunia.