IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Permadi Arya atau dikenal dengan nama Abu Janda kembali mencuitkan pernyataan yang memantik reaksi umat Islam. Melalui akun medsosnya, Abu Janda menyebut Islam sebagai agama arogan, dan merupakan agama pendatang dari Arab.
Katib Syuriah PBNU yang juga menjabat sebagai komisi fatwa MUI, KH Zulfa Mustofa MY mengatakan Abu Janda tidak pantas sebagai warga NU karena perilakunya. Kiai Zulfa mengakui dirinya selama ini salah faham karena sempat berpikiran Abu Janda adalah Nahdliyyin.
Namun setelah mengetahui sosok Abu Janda, kiai Zulfa pun membeberkan tentang prilaku Abu Janda yang kerap membuat heboh dunia maya. Berikut tanggapan kiai Zulfa terkait Abu Janda sebagaimana pesan singkat yang diterima Republika.co.id beberapa hari lalu.
1- Yang bersangkutan sepertinya dengan pernyataan-pernyataannya selama ini 'dipakai' oleh pihak tertentu untuk sebuah kepentingan agar bangsa Indonesia gaduh, umat islam tidak bersatu dan saling membenci satu sama lain sehingga rakyat lupa untuk mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak tepat atau lupa pada kasus-kasus besar yang mesti diproses.
2- Bisa juga ada kepentingan dari luar Indonesia yang mendapatkan keuntungan dengan pernyataannya dan gerakannya selama ini.
Ala kulli hal, orang yang cerdas paham, NU dengan paham aswajanya dan tradisi luhur akhlak ulamanya yang diajarkan di pesantren dan majelis taklim tidak akan berperilaku seperti itu. Karenaya jangankan dianggap santri, disebut NU yang awam saja tidak pantas disematkan kepada Abu Janda. Walaupun saya sadar bahwa didunia ini akan selalu hadir tokoh protagonis dan antagonis, ada yang merespon sebuah peristiwa dengan gumunan atau kagetan atau juga dengan rileks, cermat dan bijaksana.
Sebelumnya Abu Janda kembali membuat heboh dunia maya. Dalam akun media sosial twitternya Abu Janda mencuitkan bahwa agama Islam adalah agama yang arogan di Indonesia. Ia mengatakan Islam sebagai agama pendatang dari Arab. Berikut cuitan Abu Janda dalam akun @permadiaktivis1
"Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam, sebagai agama pendatang dari Arab, kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampe kebaya diharamkan dengan alasan aurat," tulis Abu Janda.