Selasa 02 Feb 2021 13:25 WIB

Riyadh Oasis, Kemewahan di Tengah Gurun Pasir.

Riyadh Oasis, Kemewahan Di Tengah Gurun Pasir.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Riyadh Oasis, Kemewahan di Tengah Gurun Pasir.
Foto: Arab News
Riyadh Oasis, Kemewahan di Tengah Gurun Pasir.

IHRAM.CO.ID,RIYADH—Riyadh Oasis, tempat bersantai mewah di gurun Riyadh telah ramai diperbincangkan sejak dibuka untuk umum pada 17 Januari 2021 lalu. Tempat wisata yang terletak sekitar satu jam dari pusat kota ini terletak persis di tengah-tengah bukit pasir dengan ornamen mewah dan alunan musik lembut yang siap memanjakan para pengunjung. 

Melalui review yang diberikan, pengunjung telah memberikan sambutan hangat ke empat restoran di oasis yang memiliki keunikan masing-masing. Restoran Amerika Latin Amazonico, mengusung tema roastic dengan membawa tumbuhan dari hutan hujan yang kontras dengan gersangnya gurun di sekitar restoran.

Baca Juga

Nammas menonjolkan warna putih dan biru cerah dengan menu aneka seafood andalan yang menggugah selera. Zuma, restoran masakan fusion Jepang yang eksotis dengan warna hitam dan merah yang agung, dan pusat masakan Emirat Ninive, dirancang sebagai replika tenda tradisional Badui dengan tenunan krem ​​halus dan sadu. Dan tepat di tengah oasis adalah Saddle, pemasok kopi dan crepe terbaik yang berbasis di Dubai yang menawarkan tagihan lebih murah dan suasana yang lebih santai.

Riyadh Oasis adalah yang pertama dari 20 ide yang telah dijanjikan akan didukung oleh ketua GEA Turki Al-Sheikh. “Kami ingin membawa pengalaman gurun Saudi ke level lain. Awalnya, kami berpikir untuk menjadikannya hanya satu restoran, bersama dengan pengalaman akhir pekan, seperti konser. Tapi yang mulia akhirnya sangat mencintai ide itu, dia ingin membuatnya sepuluh kali lebih besar,” kata Adel Al-Rajab, CEO Seven Entertainment dan Pengelola Riyadh Oasis yang dikutip di Arab News, Selasa (2/2).

“Oasis kini adalah tujuan bagi orang-orang untuk menikmati gurun, santapan lezat di empat restoran kelas dunia, kafe, dan konser di akhir pekan,” sambungnya. 

Al-Rajab mengungkapkan bahwa rencana awal adalah menghadirkan antara tujuh hingga 10 restoran, yang kemudian dikurangi menjadi empat karena batasan yang diberlakukan oleh COVID-19. "Kami ingin tetap mengikuti peraturan Kementerian Kesehatan, dan itulah mengapa kami membatasi pengunjung ke jumlah yang sedikit, meskipun oasis biasanya dapat menampung hingga 5.000 dengan mudah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement