IHRAM.CO.ID, RIYADH --- Pusat Bantuan dan Pertolongan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) menandatangani nota kontribusi donor dengan Islamic Development Bank (IsDB), Senin (1/2) lalu. Hal ini dilakukan untuk mendukung Dana Filantropi Muslim Global untuk Anak-anak (GMPFC), dengan sumbangan sebesar 9,16 juta dolar AS.
GMPFC merupakan inisiatif bersama antara UNICEF dan IsDB. Gerakan ini diluncurkan pada 2019, dengan tujuan membuka peluang baru bagi filantropi Muslim menjangkau jutaan anak yang membutuhkan dukungan kemanusiaan, serta membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Dilansir di Arab News, Rabu (3/2), Jenderal Supervisor KSrelief, Dr. Abdullah Al-Rabeeah, Presiden IsDB, Dr. Bandar Hajjar, sebagai wali amanat dana, dan Direktur Eksekutif UNICEF, Henrietta Fore, hadir di lokasi untuk menandatangani memorandum tersebut.
Dalam proyek kerja sama yang pertama,UNICEF dan KSrelief akan memberikan layanan kesehatan dan gizi, yang didukung melalui perawatan kesehatan primer untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh. Proyek ini menyasar pemberian bantuan darurat kepada 130.000 orang.
Program kesehatan ini bertujuan memberikan layanan kesehatan primer kepada 110.000 anak balita, 20.000 ibu hamil dan ibu muda, 150 bayi baru lahir, serta melatih 150 dokter dan 100 perawat untuk memberikan layanan kesehatan bagi ibu dan anak.
Proyek ini juga bertujuan mendukung layanan logistik bagi 13 fasilitas kesehatan di kamp pengungsi Rohingya, serta menangani kasus kekurangan gizi.
Di sisi lain, proyek kedua difokuskan pada cakupan vaksinasi dan layanan kesehatan untuk anak di bawah lima tahun. Proyek ini disasarkan di Provinsi Balochistan, Khyber Pakhtunkhwa dan Punjab di Pakistan, dan ditargetkan membantu sekitar 1.368.000 orang.
Termasuk di dalam proyek ini adalah mendukung imunisasi rutin. Imunisasi merupakan salah satu cara yang paling hemat biaya untuk mengurangi kematian bayi.
Dalam proyek kedua ini, akan diberikan bantuan kepada lebih dari 295 fasilitas kesehatan dengan persediaan medis, sistem pendingin dan generator, serta menyediakan alat pelindung diri untuk lebih dari 3.500 petugas kesehatan.