IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyerahkan Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT-SNI) Sepeda Lipat untuk salah satu industri kecil menengah (IKM) yang memproduksi sepeda lipat PT Kreuz Bike Indonesia.
"PT Kreuz Bike Indonesia ini IKM pertama yang kami serahkan SNI Sepeda Lipat. Alasannya, SNI Sepeda ini sangat penting. Ini sebuah breakthrough, kebanggaan bagi kita. Dalam waktu yang tidak lama, kami yakin PT Kreuz bisa menjadi perusahaan besar," kata Menperin seusai menyerahkan sertifikat tersebut di Jakarta, Kamis (4/2).
Menperin menyampaikan SNI untuk industri sepeda sangat penting untuk pemerintah memastikan keselamatan konsumen yang menggunakannya, juga para pekerja di pabrik sepeda itu sendiri.
Ke depan, Menperin mengatakan akan mengatur standar peredaran sepeda di Indonesia lebih baik lagi melalui SNI.
Menperin juga mengapresiasi IKM yang arti nama usahanya berarti "Kreasi Orang Sunda" itu karena telah memasuki proses pendaftaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), karena sepeda yang diproduksi 160 unit per bulan tersebut telah menggunakan komponen lokal hingga 70 persen.
"Tentu kalau bisa masuk ke e-catalogue yang berbasis TKDN tentu mengikuti pengadaan barang dan jasa pemerintah. Barangkali suatu saat kita bisa lihat Kantor Kepolisian di Sudirman itu melakukan patroli dengan sepeda. Ini kami akan dorong. Ada banyak cara nanti yang akan bisa kami lakukan untuk mendorong tumbuhnya industri ini di dalam negeri," ujar Menperin.
Menperin berharap IKM sepeda yang mulai produksi pada Desember 2019 itu dapat mengisi permintaan sepeda di dalam negeri, yang diprediksi akan terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang kebutuhan hidup sehat dan kendaraan yang ramah lingkungan.
Deputi Direktur PT Kreuz Bike Indonesia Hendri Supriadi menyampaikan bahwa selain memenuhi pasar dalam negeri, perusahaannya tengah menjajaki pasar -pasar ekspor di beberapa negara.
"Pasarnya sendiri untuk PT Kreuz sudah mau sampai mancanegara, seperti Singapura, Malaysia, Australia. Kami berjuang supaya produk yang kita buat sekarang ini bisa mendunia," pungkas Hendri.