Kamis 04 Feb 2021 23:26 WIB

Asphurindo: Potensi Arab Saudi Blokir Jamaah Masih Besar

Asphurindo mengatakan potensi Arab Saudi blokir jamaah Indonesia tinggi

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Asphurindo mengatakan potensi Arab Saudi blokir jamaah Indonesia tinggi. Ilustrasi umroh
Foto: REUTERS/Yasser Bakhsh
Asphurindo mengatakan potensi Arab Saudi blokir jamaah Indonesia tinggi. Ilustrasi umroh

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA – Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan daftar baru negara-negara yang dilarang memasuki wilayah mereka, Selasa (2/2) lalu. Menurut daftar tersebut, Indonesia termasuk dalam 20 negara yang tidak diizinkan memberangkatkan masyarakatnya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh  dan Inboud Indonesia (Asphurindo), Muhammad Iqbal Muhajir, menyebut pihaknya telah mewanti-wanti akan kemungkinan ini. Hal tersebut disampaikan saat terjadi pertemuan antara Asphurindo, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Agama (Kemenag).

Baca Juga

"Tanggal 31 Januari, Asphurindo telah mengadakan seminar. Dalam pertemuan ini sudah kami wanti-wanti penutupan akses ini," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (4/2). 

Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia disebut bisa saja menjadi salah satu alasan Kerajaan Arab Saudi membuat keputusan tersebut. Meski demikian, Iqbal tidak menyangka jika apa yang telah mereka sampaikan sebelumnya menjadi kenyataan dalam waktu yang cepat.

Dengan munculnya kejadian ini, dia berharap pemerintah Indonesia bisa lebih serius dalam menghadapi pandemi Covid-19. Tak hanya itu, Iqbal juga menyebut masuknya Indonesia dalam daftar hitam Arab Saudi merupakan suatu rekor yang buruk

"Kita masuk daftar 20 negara ini berarti rekor yang jelek. Penutupan akses ini imbasnya kemana-mana. Perusahaan travel umroh  haji sudah menderita satu tahun dan sekarang malah ditutup," lanjutnya.

 Iqbal lantas meminta pemerintah memikirkan nasib ribuan travel yang semakin kacau dengan kebijakan baru dari Arab Saudi ini. Tidak sedikit dari pihak travel haji umroh  yang saat ini berada dalam kondisi terpuruk.

Kerugian yang semakin besar seolah membayangi nasib para pengusaha perjalanan. Jika kondisi Indonesia tak kunjung membaik, dia mengkhawatirkan nasib jamaah haji 2021 yang juga diambang ketidak pastian. 

Tak hanya kondisi perusahaan perjalanan, jamaah umroh  Indonesia juga disebut terdampak dengan kondisi saat ini. Iqbal menyebut mereka tidak bisa meminta kembali uangnya mengingat transaksi yang sudah berjalan. 

"Tentu berat kalau mereka meminta kembali uangnya. Travel sudah bayar ongkos hotel dan maskapai. Kemungkinannya kita atur ulang jadwal," kata dia.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement