IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir memastikan kehadiran Bank Syariah Indonesia dapat memberikan keberpihakan dan kesetaraan kepada pasar yang percaya pada industri keuangan syariah di Indonesia.
"Kita harus memastikan dengan adanya Bank Syariah Indonesia, ada keberpihakan dan kesetaraan untuk pasar yang memang percaya dengan industri keuangan syariah ini," ujar Erick Thohir di Jakarta, Kamis (4/2).
Menteri BUMN juga berharap amanah yang diberikan kepada para pimpinan BSI harus dijaga. "Karena itu Alhamdulillah kemarin ketika bapak Presiden Jokowi pada saat meluncurkan BSI, beliau membisikkan kepada saya 'bapak Menteri logonya bagus tapi tolong usahanya harus bagus,'" kata Erick.
Dalam perjalanan sebelum pembentukan Bank Syariah Indonesia, Kementerian BUMN bersama-sama menggali kalau hanya gabung-gabung saja tetapi bisnis strateginya tidak solid apalagi di Kementerian BUMN selalu memberi percontohan bahwa BUMN yang cukup sustain dalam persaingan adalah perbankan.
Selain persaingannya terbuka juga ada bank swasta dan asing, tetapi bank-bank BUMN perannya luar biasa.
"Jangan kita menambah bank lagi di BUMN tetapi strateginya, komitmennya tidak jelas," kata Menteri BUMN Erick Thohir.
Sebelumnya Bank Syariah Indonesia (BSI) bakal terus menjunjung komitmen bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.
Menurut Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi, pilar-pilar yang mendukung BSI dalam memberikan produk yang bersaing dan didukung dengan layanan prima, yaitu produk yang inovatif, jaringan yang luas, SDM yang kompeten, Sistem IT yang handal, serta permodalan yang kuat.
Saat ini, BSI menempati peringkat ke-8 di Indonesia. Sebagai nakhoda dari hasil merger ketiga bank Syariah Himbara, Hery menyampaikan cita-cita BSI yang adalah menjadi lima besar di kalangan Bank Nasional dan sepuluh besar di tataran Bank Syariah Global.