IHRAM.CO.ID,SEKAYU -- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, menargetkan peningkatan populasi sapi mencapai 60.000 ekor pada 2023 setelah merintis pembangunan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR).
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex mengatakan langkah terdekat akan dilakukan yakni memenuhi kebutuhan bibit sapi betina produktif sebanyak 3.000 ekor yang ditempatkan di dua unit SPR di Kecamatan Plakat Tinggi dan Kecamatan Lais. “Targetnya dua tahun ke depan Muba jadi sentra ternak sapi di Tanah Air,” kata dia di Sekayu, Jumat (5/2).
SPR tersebut dikembangkan sebagai upaya Pemkab melahirkan sistem peternakan yang unggul, modern dan berkelanjutan dengan pendampingan dari Institut Pertanian Bogor. “Untuk tahap awal di dua kecamatan dulu, selanjutnya kami targetkan di seluruh kecamatan,” kata dia.
Menurut Dodi, sebelumnya Pemkab Muba telah mengembangkan SPR di Kecamatan Sungai Lilin pada 2018. “Sebetulnya ini bukan yang pertama, kami sudah punya SPR di Sungai Lilin. Bahkan SPR itu terpilih SPR Indonesia di Forum Internasional di Wina-Austria,” katanya.
Dodi mengatakan pemkab sangat fokus dalam pengembangan SPR karena sektor peternakan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Muba.
SPR memiliki sistem kelembagaan yang sangat kuat dengan bisnis satu pintu administratif, pemanfaatan teknologi, dan pemasaran. Ini yang membuat kami yakin bisa membuat masyarakat berkembang.
Wakil Kepala LPPM IPB Bidang Penelitian Agik Suprayogi mengatakan dalam kerja sama ini IPB akan mendorong penerapan peternakan modern yang menyesuaikan dengan era industri 4.0.
Hal itu sesuai dengan hasil dari Penelitian Institusi Agromaritim 4.0 IPB (PIAmar4.0 IPB) yang menjadi program kerja Rektor IPB.
Peran IPB yakni membangun konsep serta mengimplementasikan penelitian dan inovasi, sedangkan pemda berperan untuk menyediakan kebijakan, APBD, akses komunikasi dan infrastruktur. “Jika kerja sama ini terjalin dengan baik maka dalam tiga tahun akan muncul peternakan modern di Muba,” kata dia.