Senin 08 Feb 2021 02:15 WIB

Asita Minta Pemerintah Lobi Arab Saudi Soal Larangan Umroh

Asita ingin jamaah Indonesia bisa melakukan ibadah umroh.

Asita Minta Pemerintah Lobi Arab Saudi Soal Larangan Umroh. Kelompok pertama umat muslim melakukan ibadah umroh dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi.
Foto:

Di samping itu, masyarakat Indonesia yang memilih tinggal di Arab Saudi juga ikut mendorong aktivitas ekonomi. Artinya peran masyarakat Indonesia cukup besar di Arab Saudi, sehingga hal itu memungkinkan bisa menjadi pertimbangan untuk membatalkan aturan larangan masuk ini bagi orang Indonesia.

Dede mengaku para pelaku travel umroh saat ini kembali mengalami kondisi berat akibat larangan masuk ke Arab Saudi itu, padahal kegiatan umroh baru mulai kembali berjalan. Pemerintah Arab Saudi pada Selasa (2/2) melarang masuk ke kerajaannya bagi warga negara asing dari 20 negara guna mencegah penyebaran virus corona. Kebijakan itu tidak berlaku untuk diplomat, warga Arab Saudi, petugas medis beserta keluarga mereka.

Larangan sementara waktu itu mulai diterapkan pada 3 Februari, pukul 09.00 Waktu Arab Saudi (malam) seperti diinformasikan oleh Arab News, Rabu (3/2). Untuk perjalanan dilarang diberlakukan bagi penduduk asal UEA, Mesir, Lebanon, dan Turki, serta AS, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Irlandia, Portugal, Swiss, Swedia, Brasil, Argentina, Afrika Selatan, India, Indonesia, Pakistan, dan Jepang.

Larangan itu juga berlaku untuk pelancong yang transit melalui salah satu dari 20 negara dalam 14 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Kerajaan. Banyak penumpang telah menggunakan Dubai sebagai pusat transit dari negara-negara yang tidak memiliki penerbangan langsung ke Arab Saudi, opsi itu sekarang tidak lagi tersedia.

 

"Ini yang menjadi perhatian kami di Asita Pusat, di saat perjalanan umrah baru berjalan tiga bulan terakhir, kini di Februari sudah berhenti total. Tolong pemerintah menjadikan ini perhatian khusus," kata Dede.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement