IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menjajaki kerja sama dalam pengembangan pesantren.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, mengatakan pihaknya sudah merumuskan sejumlah item kesepakatan untuk program priotitas kegiatan kemaslahatan.
Dia menyebut berbagai terobosan itu terus dilakukan dalam rangka pengembangan pesantren. Dia memiliki harapan agar pengembangan yang dilakukan tidak semata bergantung pada APBN.
"Alhamdulillah, setelah melakukan pertemuan, kami dan BPKH sepakat merumuskan sejumlah program prioritas yang akan dibantu dengan dana kemaslahatan dari BPKH,” ujar Waryono, sebagaimana keterangan resmi kepada Republika.co.id, di Jakarta, Selasa (9/2).
Beberapa program prioritas yang telah dirumuskan adalah pemberian beasiswa pendidikan bagi para santri, serta pembangunan atau rehab asrama santri dan rumah tahfidz/Taman Pendidikan Alquran.
Tak hanya itu, Kemenag juga merencanakan program pemagangan pesantren enterpreneur (wirausaha) bagi anak yatim dan dhuafa.
Selain dengan BPKH, pihaknya disebut tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah lembaga lain seperti Dompet Dhuafa. Kemenag, kata Waryono, terus menjalin sinergi dan koordinasi lintas kementerian/lembaga (K/L).
Di antara sinergi yang dimaksud adalah pemberian bantuan pengembangan sanitasi bagi 4.000 pesantren yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR.
Ada juga peningkatan kualitas 400 dapur pesantren oleh Kemenkes, serta pengembangan Balai Latihan Kerja(BLK) pesantren oleh Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). “Ini menjadi terobosan kami dalam upaya melakukan pengembangan pesantren,” tuturnya.
Kemenag juga tengah memperkuat koordinasi dengan 20 K/L dalam rangka pemberdayaan ekonomi pesantren. Pihak yang terlibat antara lain Kementan, Kemenperin, dan Bank Indonesia.
Dalam waktu dekat pihaknya akan segera membahas terkait program pemberdayaan ekonomi pesantren, agar bisa dilakukan secara sinergis dengan 20 K/L.