IHRAM.CO.ID, ABU DHABI – Uni Emirat Arab (UAE) menjadi negara atau badan antariksa kelima yang menempatkan pesawat luang angkasa ke orbit di sekitar Mars pada Selasa (9/2). Misi tersebut dilakukan bersama dengan para ilmuwan Amerika Serikat guna mendapatkan persepktif unik tentang cuaca dan iklim Planet Merah. Pesawat Hope itu berhasil memasuki orbit di sekitar Mars pada pukul 11.00 EST.
Direktur Proyek Emirates Mars Mission, Omran Sharaf tidak pernah menduga misi ini akan dilakukan. Sebelumnya, Misi Mars Emirates hanyalah sebuah ide. Bahkan UAE tidak pernah mengembangkan misi luar angkasa. Barulah pada 2014, pemerintah mengumumkan proyek ‘Hope probe.’
“Orang-orang terkejut termasuk saya sendiri. Tetapi ada banyak kelegaan, mungkin sedikit ketidakpercayaan saat mencapai tonggak sejarah dan berhasil sesuai apa yang direncanakan,” kata Menteri Negara untuk Kemajuan Teknologi UAE, Sarah al-Amiri.
A light display on the supertall Burj Khalifa tower in Dubai celebrates the arrival of the UAE’s Hope spacecraft at Mars. https://t.co/RL7kFP4XcH pic.twitter.com/2AzSZKCg07
— Spaceflight Now (@SpaceflightNow) February 9, 2021
Dikutip Space Flight Now, Selasa (10/2), al-Amiri mengatakan pesawat ruang angkasa itu menargetkan "penangkapan orbit" awal antara 600 mil dan 30.700 mil (1.000 kali 49.380 kilometer) dari Mars. Diperlukan beberapa jam untuk menentukan orbit yang tepat agar bsa dicapai oleh pesawat luang angkasa Hope. Sementara itu, tim darat di Dubai merencanakan konferensi pers lanjutan pada Rabu untuk membahas rincian manuver Penyisipan Orbit Mars (MOI).
Dikembangkan dengan biaya 200 juta dolar Amerika, misi ini mendorong perkembangan teknologi tinggi baru di UEA dan mengumpulkan data ilmiah baru di Planet Merah. Menurut al-Amiri, misi tersebut telah berhasil dalam dua tujuan pertama bahkan sebelum tiba di Mars.
Janji ilmiah dari Misi Mars Emirates bergantung pada hasil yang baik dari maneuver MOI dan pesawat luang angkasa Hope. “Kami mengambil risiko pada metodologi yang kami kembangkan tetapi risikonya terbayar hari ini,” kata Al Amiri kepada Spaceflight.
Pesawat luang angkasa Hope melakukan perjalanan sejauh 307 juta mil (494 juta kilometer) melintasi tata surya untuk mencapai Planet Merah. Instrumen sains akan mengumpulkan data pertama di Planet Merah dalam beberapa pekan mendatang. Setelah itu, pada pertengahan Mei, Hope akan pindah ke orbit orbit sains operasional sekitar 12.400 mil (20.000 kilometer) dan 26.700 mil (43.000 kilometer) di atas Mars.
Selama bagian dari setiap orbit semi-sinkron 55 jam, pesawat Hope bergerak dengan kecepatan yang kurang lebih sama dengan kecepatan rotasi planet. Itu akan memberikan instrumen sains pengorbit pandangan berkelanjutan dari wilayah yang sama di Mars dengan cara yang sama. Sama halnya seperti satelit cuaca di orbit geostasioner memberikan pandangan tanpa gangguan dari bagian Bumi yang sama.