IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menutup delapan masjid pada Senin (15/2) setelah beberapa jamaah dinyatakan positif Covid-19. Saudi Press Agency mengutip Kementerian Urusan Islam Saudi melaporkan, pihak berwenang Saudi sejauh ini telah menutup 70 masjid. Namun, 57 masjid telah diizinkan dibuka kembali setelah dibersihkan sepenuhnya dan dinyatakan siap.
Dalam informasi terbaru yang dirilis Kementerian Kesehatan Saudi, dilansir di Al Arabiya, Selasa (16/2), dijelaskan bahwa empat dari masjid yang baru ditutup itu terletak di kota Riyadh. Riyadh sendiri merupakan kota dengan jumlah tertinggi infeksi Covid-19 baru dalam beberapa pekan terakhir.
Sementara itu, masjid lainnya terletak di daerah Madinah, Tabook, al-Khobar dan al-Bahar. Pihak berwenang telah menegaskan kembali pentingnya jamaah mematuhi semua tindakan pencegahan untuk mengekang penyebaran virus corona.
Otoritas juga menyatakan, bahwa ketidakpatuhan dapat membahayakan semua orang. Karena lonjakan kasus baru-baru ini, pemerintah Saudi pada Ahad memperpanjang pembatasan Covid-19 di Kerajaan selama 20 hari lagi. Pembatasan itu ditujukan pada pertemuan, acara, dan layanan makan.
Pembatasan akan berlaku selama total 30 hari sejak pihak berwenang pertama kali memberlakukan pembatasan baru pada 3 Februari 2021. Dua pekan lalu, Arab Saudi menangguhkan masuknya warga asing dari 20 negara ke Kerajaan, kecuali warga negara Saudi, diplomat dan praktisi medis serta keluarga mereka.
Sebelumnya, Arab Saudi, negara terbesar di antara enam negara Teluk dan merupakan ekonomi terbesar dunia Arab, telah menyaksikan penurunan infeksi harian dari puncak di atas 4.000 pada Juni 2020 lalu menjadi di bawah angka 100 pada awal Januari 2021.