IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengonfirmasi pemerintahannya akan menyalurkan kelebihan dosis vaksin Covid-19 yang dimiliki negara itu kepada negara-negara berkembang melalui fasilitas pengadaan vaksin global, COVAX.
Berdasarkan keterangan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Jumat (19/2), keputusan tersebut diambil sebagai kontribusi tambahan dari dana yang telah dikucurkan Inggris untuk fasilitas COVAX, yakni sebesar 548 juta poundsterling (setara Rp 10,7 triliun).
"Dengan memanfaatkan kecerdasan kolektif, kita dapat memastikan kita mempunyai vaksin, pengobatan, dan pengujian untuk siap siaga terhadap ancaman kesehatan di masa mendatang, selagi mengalahkan Covid-19 dan kembali pulih," kata Johnson, menjelang pertemuan G7 pada hari yang sama.
Namun, jumlah kelebihan vaksin yang akan disumbangkan kemungkinan baru dapat diketahui kemudian pada tahun ini, bergantung pada keberlanjutan rantai pasok vaksin dan apakah diperlukan vaksin baru untuk sejumlah varian virus.
"Indonesia adalah salah satu dari 92 negara yang layak menerima vaksin melalui COVAX, sehingga akan menjadi satu di antara negara-negara yang akan mendapat manfaat dari kebaikan (Inggris) ini," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins, dalam keterangan yang sama.