Advertisement

Kali Pertama, Ilmuwan AS Berhasil Kloning Musang Langka

Ahad 21 Feb 2021 04:10 WIB

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih

ara ilmuwan untuk pertama kalinya berhasil melakukan kloning dari spesies hewan langka di Amerika Serikat (AS), musang barkaki hitam.

Foto: us fish and wildlife via ap
Kloning menjanjikan untuk membantu spesies yang terancam punah.

IHRAM.CO.ID, CHEYENNE -- Para ilmuwan telah mengkloning spesies langka di Amerika Serikat (AS) pertaman kali. Mereka berhasil menggandakan musang berkaki hitam dari gen hewan yang mati lebih dari 30 tahun lalu.

Predator bernama Elizabeth Ann ini lahir 10 Desember dan diumumkan pertama kali pada Kamis (18/2). Elizabeth Ann lahir dan dibesarkan di fasilitas penangkaran musang kaki hitam Layanan Ikan dan Margasatwa di Fort Collins, Colorado. Dia adalah salinan genetik dari musang bernama Willa yang mti  pada 1988. Jadasnya dibekukan pada masa awal teknologi DNA.

Baca Juga

Kloning pada akhirnya dapat mengembalikan spesies yang punah seperti merpati pembawa pesan. Untuk saat ini, teknik tersebut menjanjikan untuk membantu spesies yang terancam punah termasuk kuda liar Mongolia yang dikloning dan musim panas lalu lahir di fasilitas Texas.

“Bioteknologi dan data genom benar-benar dapat membuat perbedaan di lapangan dengan upaya konservasi,” kata ilmuwan utama lembaga nirlaba konservasi yang berfokus pada bioteknologi yang mengoordinasikan penggandaan musang dan kuda Revive & Restore, Ben Novak.

Musang berkaki hitam adalah sejenis musang yang mudah dikenali dari tanda mata gelap yang menyerupai topeng perampok. Karismatik dan nokturnal, dan tinggal di tengah-tengah koloni liang pengerat.

Bahkan sebelum kloning, musang berkaki hitam adalah kisah sukses konservasi. Mereka dianggap punah karena hilangnya habitat saat peternak menembak dan meracuni koloni anjing padang rumput yang membuat padang rumput kurang cocok untuk ternak. Baru saat seekor anjing peternakan bernama Shep membawa pulang satu mati di Wyoming pada 1981 menjadi penemuan hewan ini kembali.

Para ilmuwan mengumpulkan populasi yang tersisa untuk program penangkaran. Program ini telah melepaskan ribuan musang di lusinan lokasi di AS bagian barat, Kanada, dan Meksiko sejak 1990-an.

Kurangnya keragaman genetik membuat risiko yang terus berlanjut. Semua musang yang kembali di alam sejauh ini adalah keturunan dari hanya tujuh hewan yang berkerabat dekat. Kesamaan genetik ini membuat musang saat ini berpotensi rentan terhadap parasit usus dan penyakit seperti wabah sylvatic.

IHRAM.CO.ID, CHEYENNE -- Para ilmuwan telah mengkloning spesies langka di Amerika Serikat (AS) pertaman kali. Mereka berhasil menggandakan musang berkaki hitam dari gen hewan yang mati lebih dari 30 tahun lalu.

Predator bernama Elizabeth Ann ini lahir 10 Desember dan diumumkan pertama kali pada Kamis (18/2). Elizabeth Ann lahir dan dibesarkan di fasilitas penangkaran musang kaki hitam Layanan Ikan dan Margasatwa di Fort Collins, Colorado. Dia adalah salinan genetik dari musang bernama Willa yang mti  pada 1988. Jadasnya dibekukan pada masa awal teknologi DNA.

Baca Juga

Kloning pada akhirnya dapat mengembalikan spesies yang punah seperti merpati pembawa pesan. Untuk saat ini, teknik tersebut menjanjikan untuk membantu spesies yang terancam punah termasuk kuda liar Mongolia yang dikloning dan musim panas lalu lahir di fasilitas Texas.

“Bioteknologi dan data genom benar-benar dapat membuat perbedaan di lapangan dengan upaya konservasi,” kata ilmuwan utama lembaga nirlaba konservasi yang berfokus pada bioteknologi yang mengoordinasikan penggandaan musang dan kuda Revive & Restore, Ben Novak.

Musang berkaki hitam adalah sejenis musang yang mudah dikenali dari tanda mata gelap yang menyerupai topeng perampok. Karismatik dan nokturnal, dan tinggal di tengah-tengah koloni liang pengerat.

Bahkan sebelum kloning, musang berkaki hitam adalah kisah sukses konservasi. Mereka dianggap punah karena hilangnya habitat saat peternak menembak dan meracuni koloni anjing padang rumput yang membuat padang rumput kurang cocok untuk ternak. Baru saat seekor anjing peternakan bernama Shep membawa pulang satu mati di Wyoming pada 1981 menjadi penemuan hewan ini kembali.

Para ilmuwan mengumpulkan populasi yang tersisa untuk program penangkaran. Program ini telah melepaskan ribuan musang di lusinan lokasi di AS bagian barat, Kanada, dan Meksiko sejak 1990-an.

Kurangnya keragaman genetik membuat risiko yang terus berlanjut. Semua musang yang kembali di alam sejauh ini adalah keturunan dari hanya tujuh hewan yang berkerabat dekat. Kesamaan genetik ini membuat musang saat ini berpotensi rentan terhadap parasit usus dan penyakit seperti wabah sylvatic.

Sumber : AP
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 

IN PICTURES

Tim Thomas Cup Indonesia Kalahkan Inggris 5-0

Sabtu , 27 Apr 2024, 23:59 WIB