REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Media pemerintah Cina merilis video di Twitter yang menunjukkan puluhan tentara Inda dan Cina bertempur di Lembah Galwan, Ladakh timur tahun lalu, Sabtu (20/2). Video yang menunjukkan konfrontasi ini muncul setelah Cina secara resmi mengumumkan korban tewas dari tentaranya akibat pertempuran tersebut.
Beberapa dari mereka terlihat saling mendorong untuk kembali. Saat malam tiba, tentara dari kedua sisi terlihat dengan senter, tongkat, dan perisai berdiri di tepi tebing. Ada banyak teriakan dalam kegelapan.
Kemarin, Beijing akhirnya mengakui bahwa empat tentaranya tewas dalam bentrokan perbatasan setelah hampir satu tahun bungkam. India yakin lebih dari 30 tentara Cina tewas di Galwan. Sementara India telah mengumumkan setelah insiden bahwa 20 tentara India mengorbankan nyawa mereka untuk negara dalam bentrokan itu.
Bentrokan Lembah Galwan antara puluhan tentara India dan Cina terjadi ketika tentara Cina mencegah tentara India berbaris ke titik patroli tradisional mereka di daerah tersebut, yang juga telah menyaksikan bentrokan dalam Perang Cina-India 1962. India dan Cina telah menarik mundur pasukan dari tepi selatan dan utara dari kawasan Danau Pangong yang diperebutkan dengan sengit di dataran tinggi Himalaya barat.
Perwira tinggi militer kedua belah pihak dijadwalkan bertemu untuk membahas pelepasan lebih lanjut. Tetapi tidak jelas kapan proses pelepasan akan meluas ke daerah lain di Ladakh timur, di sepanjang Line of Actual Control (LAC).
Pihak Cina mempertahankan kehadiran pasukannya di tepi utara Danau Pangong di sebelah timur "Finger 8". Secara timbal balik, pasukan India akan ditempatkan di markas permanen mereka di Pos Dhan Singh Thapa dekat "Finger 3". Struktur yang dibangun oleh kedua sisi sejak April 2020 di tepi utara dan selatan area Danau Pangong telah dihapus dan bentang alam dipulihkan.