IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menjadi saksi lompatan besar pemberdayaan perempuan. Kerajaan kini membuka pintunya bagi perempuan yang ingin bergabung di hampir semua sektor layanan sipil dan beberapa sektor layanan militer.
Menurut laporan Dewan Urusan Keluarga, jumlah pekerja perempuan di sektor pegawai negeri melonjak 25 kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Jumlah pegawai PNS perempuan melonjak dari 21.000 pada 2010, menjadi lebih dari 484.000 pada 2019.
Dalam sebuah laporan bertajuk "Peran perempuan Saudi dalam masyarakat dan berbagai sektor bisnis dan pemerintahan", disebutkan jumlah pekerja perempuan di sektor keamanan dan militer mencapai 9.408 pada akhir tahun 2019. Selain itu, 500 pekerjaan militer untuk perempuan sedang diproses di Keamanan Publik.
Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (23/2), total pekerja perempuan di sektor militer dan keamanan mencapai dua persen dari total pegawai perempuan di sektor pemerintahan.
Beberapa sektor ini termasuk Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan, Kementerian Pengawal Nasional, Kepresidenan Intelijen Umum, Kepresidenan Keamanan Negara, Otoritas Pengendalian dan Penyidikan, serta Direktorat Jenderal Penyelidikan dan Penuntutan Umum.
Meskipun kehadiran perempuan di sektor militer dan keamanan dibatasi, terutama pada pekerjaan di bagian dukungan administratif atau teknis, Kerajaan Saudi menyadari pentingnya kontribusi perempuan dalam aspek ini. Hal ini pula yang menjadi alasan Saudi membuka pintu menerima perempuan untuk pekerjaan di kekuatan militer dan keamanan.
Beberapa perubahan ini sejalan dengan persiapan Saudi dalam menciptakan lingkungan yang sesuai, dalam usaha mewujudkan inisiatif dan program Visi 2030.
Pada awal 2018, Direktorat Keamanan Publik mengumumkan pembukaan penerimaan dan pendaftaran mengisi sejumlah pekerjaan militer dan keamanan bagi perempuan. Direktorat ini juga menyiapkan sejumlah prosedur untuk mempekerjakan 500 wanita dalam pekerjaan militer.
Di sisi lain, Kementerian Dalam Negeri memperluas cakupan untuk mempekerjakan lebih banyak wanita di sejumlah sektor. Salah satu sektor, yakni Direktorat Jenderal Paspor, diketahui jumlah staf wanita mencapai lebih dari 1500.
Jumlah pegawai perempuan di Kementerian Dalam Negeri dan berbagai sektornya mencapai 6.250 orang. Bahkan, ada beberapa pejabat wanita Kementerian Pertahanan yang telah memenangkan medali atas kontribusinya yang luar biasa, terutama sebagai dokter yang bertugas di angkatan bersenjata selama operasi Badai Penentu dan Pemulihan Harapan.
Jumlah perempuan Saudi yang bekerja di bidang diplomatik mencapai 151 orang. Persentase perempuan yang bekerja di bidang diplomatik di bawah Kementerian Luar Negeri mengalami kenaikan, dari 20 persen pada 2017 menjadi 25,8 persen pada 2019.
Sektor pendidikan menyumbang 83 persen dari semua perempuan yang bekerja di sektor pemerintah. Persentase yang tinggi ini menunjukkan keinginan negara memasukkan perempuan dalam sektor pendidikan, sebagai salah satu sektor terpenting untuk pembangunan sosial.
Persentase pengajar perempuan di universitas adalah tiga persen. Wanita memegang posisi kunci di sektor ini, seperti Wakil Menteri, Rektor universitas, maupun berbagai posisi administratif, akademik dan teknis.
Sektor kesehatan berada di posisi berikutnya, dengan 13 persen dari total jumlah perempuan pegawai pemerintah bekerja di sektor kesehatan pada tahun 2018.
Terbukti dari statistik persentase dokter perempuan yang bekerja di bidang kesehatan, terjadi peningkatan dari tujuh persen pada tahun 2014 menjadi 36,3 persen pada tahun 2018. Persentase perempuan dalam total profesi perawat mencapai 61,8 persen pada tahun 2018.
Laporan tersebut juga menunjukkan tingkat pengangguran perempuan turun, menjadi 28 persen pada 2020 dari 35 persen pada 2012. Sementara itu, jumlah pendaftaran komersial yang dikeluarkan untuk perempuan meningkat 65 persen pada 2019.