Mengomentari bentrokan baru-baru ini antara pasukan pemerintah Somalia dan kelompok oposisi, UEA menuduh Somalia menggunakan kekerasan berlebihan terhadap warga sipil dan menyebut pemerintahnya sebagai pemerintah sementara.
Secara terpisah, Somalia menuduh kandidat presiden oposisi yang dipimpin oleh mantan Presiden Sharif Sheikh Ahmed mengejar ilegalitas dengan menyamar sebagai protes damai. "Kandidat presiden memilih mengakali proses dan mengejar jalur ilegal dan pemberontakan bersenjata yang disamarkan sebagai demonstrasi damai yang dijamin di bawah konstitusi kami," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Somalia.
Dalam pernyataan itu, Somalia juga memperingatkan aktor asing yang tidak disebutkan namanya agar tidak membuat pernyataan menyesatkan dan pada saat bersamaan mendukung pemberontakan.