IHRAM.CO.ID, GUSAU -- Sekitar 300 anak perempuan yang diculik dari sebuah sekolah asrama di negara bagian Zamfara, Nigeria telah dibebaskan. Gubernur Zamfara, Bello Matawalle mengatakan, para siswa berada dalam perlindungan pihak berwenang dan tidak ada uang tebusan yang dibayarkan untuk membebaskan mereka.
"Hari ini, kami sudah menerima anak-anak yang disekap sejak hari Jumat. Saya memulai kesepakatan damai yang membuahkan hasil yang positif. Tidak ada uang tebusan yang dibayarkan kepada siapa pun. Saya bersikeras bahwa kami tidak akan memberikan apapun kepada salah satu dari mereka," ujar Matawalle kepada Aljazirah, Selasa (2/3).
Matawalle mengatakan, para siswa dibawa ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Sebelumnya polisi mengatakan, 317 anak perempuan telah diculik dalam penggerebekan oleh sekelompok pria bersenjata di Government Girls Secondary School, yang terletak di desa terpencil Jangebe. Namun, Matawalle mengatakan bahwa anak-anak perempuan yang diculik berjumlah 279 orang.
Komisioner polisi negara bagian Zamfara, Abutu Yaro mengatakan proses perdamaian yang dipimpin pemerintah telah membuat ratusan siswi sekolah asrama itu dibebaskan oleh para penculik. Yaro mengatakan, seluruh siswi yang dibebaskan dalam keadaan sehat.
Juru bicara negara bagian Zamafara, Sulaiman Tanau Anka mengatakan kepada Reuters bahwa, beberapa gadis yang hilang telah lari ke semak-semak pada saat penyerangan. Orang tua para siswi menangis bahagia ketika mengetahui anak-anak mereka telah dibebaskan.
Geng kriminal bersenjata di barat laut dan tengah Nigeria telah meningkatkan serangan dalam beberapa tahun terakhir. Mereka kerap penculikan untuk mendapatkan uang tebusan, pemerkosaan dan penjarahan. Militer Nigeria dikerahkan ke daerah itu pada 2016. Mereka menjalin kesepakatan damai dengan geng kriminal itu melalui kesepakatan yang ditandatangani pada 2019. Tetapi serangan terus berlanjut.