Pada Desember lebih dari 300 anak laki-laki diculik dari sebuah sekolah di Kankara. Mereka kemudian dibebaskan, tetapi insiden itu memicu kemarahan dan membangkitkan kenangan buruk terhadap penculikan 276 siswi oleh Boko Haram di Chibok yang mengejutkan dunia. Hingga saat ini sebagian besar siswi yang diculik itu masih dinyatakan hilang.
Sebagian besar kelompok kriminal melakukan penculikan didorong oleh motif ekonomi dan tidak memiliki kecenderungan ideologis tertentu. Namun, ada kekhawatiran mereka disusupi oleh kelompok pemberontak. Sekolah telah menjadi sasaran penculikan massal untuk mendapatkan uang tebusan.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mendesak pemerintah negara bagian untuk tidak memberikan uang maupun kendaraan kepada para "bandit". Menurut SB Morgen, sebuah konsultan penelitian geopolitik yang berbasis di Lagos, setidaknya 11 juta dolar AS telah dibayarkan kepada penculik dalam rentang waktu antara Januari 2016 hingga Maret 2020.