IHRAM.CO.ID, LONDON--Para peneliti menyebut sebagian besar kematian Covid-19 global terjadi di negara-negara yang banyak kasus obesitas. Tingkat kematian akibat virus corona diduga 10 kali lebih tinggi bagi orang obesitas.
Dilansir dari Alarabiya, penelitian tersebut menggambarkan korelasi dramatis antara kematian akibat Covid-19 dan tingkat obesitas di negara-negara tersebut. Para peneliti menemukan bahwa 90 persen atau 2,2 juta dari 2,5 juta kematian akibat penyakit pandemi sejauh ini terjadi di negara-negara dengan tingkat obesitas yang tinggi.
Studi tersebut menganalisis angka kematian Covid-19 dari Universitas Johns Hopkins di AS dan data Observatorium Kesehatan Global Organisasi Kesehatan Dunia tentang obesitas. Secara mengejutkan, peneliti menyebut tidak ada contoh negara di mana orang-orang pada umumnya tidak kelebihan berat badan atau obesitas yang memiliki tingkat kematian Covid-19 yang tinggi.
"Lihat negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan, di mana mereka memiliki tingkat kematian Covid-19 yang sangat rendah serta tingkat obesitas orang dewasa yang sangat rendah," kata Tim Lobstein, penasihat ahli Federasi Obesitas Dunia dan profesor tamu di Sydney Australia, sebuah Universitas yang ikut memimpin laporan.
"Mereka telah memprioritaskan kesehatan masyarakat di berbagai tindakan, termasuk bobot populasi, dan itu telah terbayar dalam pandemi,"tambah pernyataan tersebut.
Sebaliknya, laporan tersebut menemukan bahwa di AS dan Inggris, misalnya, tingkat kematian dan obesitas karena Covid-19 termasuk yang tertinggi.
Inggris memiliki tingkat kematian akibat virus korona tertinggi ketiga di dunia dan tingkat obesitas tertinggi keempat. Negara itu mencatat ada 184 kematian akibat Covid-19 per 100.000 dan 63,7 persen orang dewasa kelebihan berat badan, menurut data WHO. Amerika berada di posisi selanjutnya dengan 152,49 kematian akibat Covid-19 per 100.000 dan 67,9 persen orang dewasa kelebihan berat badan.
John Wilding, seorang Profesor Kedokteran di Universitas Liverpool Inggris dan Presiden Federasi Obesitas Dunia, mengatakan obesitas harus diakui sebagai risiko kesehatan utama Covid-19 dan diperhitungkan dalam rencana vaksinasi.
"Sangat penting bagi kami untuk menyadari bahwa obesitas meningkatkan risikonya," katanya dalam pernyataan tentang temuan laporan tersebut.
“Oleh karena itu, seperti penyakit lain seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular, orang dengan obesitas harus dipertimbangkan sebagai prioritas awal dalam program vaksinasi di seluruh dunia," tambahnya.