IHRAM.CO.ID, NEW DELHI — Pemerintah India dikabarkan berencana membeli 30 drone bersenjata milik AS untuk meningkatkan alutsista darat dan lautnya. Pembelian itu, mengingat ketegangan yang terus berlanjut dengan China dan Pakistan di perbatasan mereka.
Berdasarkan laporan, pembelian itu akan disetujui bulan depan dengan rincian, pembelian 30 MQ-9B Predator drone senilai USD 3 miliar. Menurut pejabat, alutsista itu diproduksi oleh General Atomics yang berbasis di San Diego.
Namun demikian, mengutip Bloomberg Rabu (10/3), Juru bicara Kementerian Pertahanan India dan General Atomics tidak segera menanggapi permintaan komentar pembelian peralatan bersenjata itu. Pejabat Pentagon juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Lebih lanjut, menurut media lokal, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin diperkirakan akan mengunjungi India bulan ini. Hal itu akan berlangsung beriringan dengan Presiden Joe Biden yang akan segera bergabung, bersama India, Jepang dan Australia dalam pertemuan pertama dari blok "Quad".
Perdana Menteri Australia Scott Morrison, telah mengumumkan pertemuan tersebut. Tetapi tidak memberikan tanggal untuk pembicaraannya. Diperkirakan, acara tersebut akan diadakan secara virtual.
Sebagai informasi, Drone MQ-9B dapat terbang selama 48 jam dan membawa muatan sekitar 1.700 kilogram. Ini akan memberi Angkatan Laut India kemampuan untuk memantau kapal perang China dengan lebih baik di Samudra Hindia selatan, dan melengkapi tentara untuk menyerang target di sepanjang perbatasan India-Pakistan yang disengketakan di Himalaya.
Tahun lalu, India menyewa dua MQ-9 Predator yang tidak bersenjata karena ketegangan perbatasan dengan China mengancam akan berubah menjadi konflik besar-besaran. Pada akhirnya, mereka tidak dikerahkan setelah Angkatan Udara menyatakan kekhawatirannya tentang drone yang diawaki oleh personel AS terbang melintasi perbatasan.