Selasa 16 Mar 2021 12:54 WIB

Bocah Asal Kanada Dibebaskan dari Kamp Penahanan Suriah

Anak perempuan berusia empat tahun dibebaskan dari kamp penahanan Suriah

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Kamp penahanan di Suriah
Foto: Middle East Eye
Kamp penahanan di Suriah

IHRAM.CO.ID, DAMASKUS – Anak perempuan berusia empat tahun telah dibebaskan dari kamp penahanan di timur laut Suriah dan dalam perjalanan ke Kanada tanpa ibunya. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau pada Senin (15/3) mengatakan pembebasan anak ini tidak melalui pemerintah Kanada.

“Kisah ini adalah saat keluarga sendiri mengambil inisiatif untuk membawa putrinya ke Kanada. Sementara sang ibu tetap di Suriah. Saya yakin, anak itu bersama seorang bibi atau kerabatnya,” kata Trudeau.

Pemerintah federal Kanada memfasilitasi dokumen perjalanan sang anak. Mantan Diplomat Amerika Serikat (AS), Peter Galbraith mengatakan anak itu berhasil keluar dari sebuah kamp di timur laut Suriah pada Jumat (12/3) lalu dan akan tinggal bersama seorang kerabat di Kanada.

“Sangat sulit untuk menyerahkan anak Anda. Dia jelas adalah ibu yang sangat baik. Dia memberi anaknya sebuah masa depan dibandingkan bencana di kamp,” kata Galbraith kepada CTV News.

Pemerintah Kanada telah menghadapi kritik keras dari para pendukung hak asasi manusia karena gagal memulangkan warganya dan berakhir di kamp yang dikelola Kurdi. Ini diduga berkaitan dengan kelompok Negara Islam (IS).

Departemen luar negeri Kanada mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Middle East Eye, mengingat situasi keamanan di lapangan, kemampuan Ottawa untuk memberikan bantuan konsuler apa pun di Suriah tetap sangat terbatas.

“Pejabat konsuler Kanada secara aktif terlibat dengan otoritas Kurdi Suriah untuk mencari informasi tentang warga Kanada dalam tahanan mereka. Kami terus mengikuti situasi dengan sangat cermat,” kata mereka.

Menurut kelompok hak asasi, lebih dari 40 warga Kanada berada di kamp penahanan Kurdi menyusul kekalahan kelompok IS. Direktur Human Rights Watch Kanada, Farida Deif menyebut Ottawa memberikan alasan yang suram dalam memulangkan warga negaranya.

“Pemerintah Kanada tidak diragukan lagi takut akan potensi dampak politik yang membawa pulang orang-orang Kanada ini karena dugaan hubungan mereka dengan IS,” kata Deif.

Deif menilai situasi ini merupakan tindakan yang diambil berdasarkan kemauan politik dengan konsekuensi yang mematikan bagi warga negara yang terjebak secara tidak manusiawi. Lebih dari 64.000 orang, mayoritas wanita dan anak-anak saat ini ditahan di kamp-kamp penahanan di Suriah.

Dilansir Middle East Eye, Selasa (16/3), Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB menjelaskan mereka mendapat kekerasan, eksploitasi, pelecehan, dan perampasan dalam kondisi dan perlakuan tidak manusiawi lainnya. Pelopor khusus PBB untuk perlindungan dan pemajuan HAM saat melawan terorisme, Fionnuala Ni Aolain mengatakan Kanada dan 56 negara lain, berada dalam daftar negara yang memalukan sebab, mereka tidak mengambil langkah aktif untuk memulangkan warga negaranya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement