IHRAM.CO.ID, TASIKMALAYA -- Mabes Polri menyalurkan bantuan untuk pengembangan pertanian, peternakan dan budidaya perikanan kepada Korp Relawan Mujahidin (KRM) Pusat di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (15/3). Bantuan tersebut berupa pembuatan kandang ternak dan beberapa ekor domba, puluhan karung pupuk dan ribuan benih ikan.
Bantuan tersebut diberikan dalam rangka menyukseskan program pemerintah pusat dalam memberdayakan sektor pertanian dan peternakan, serta mendorong program Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menciptakan lima ribu petani milenial.
Tidak hanya menyalurkan, tim Mabes Polri juga akan melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap para anggota KRM. Dalam kesempatan ini, tim Mabes Polri ini juga meninjau dan memberikan bantuan pembangunan Masjid Malik Al Falah di kawasan tersebut.
Ketua Tim Mabes Polri, AKBP Sindhu Brahmarya mengatakan, program pembinaan tersebut dilakukan guna menciptakan dan memberdayakan para pemuda serta santri untuk terjun menjadi petani yang maju dan melek teknologi.
"Selain tentunya untuk meningkatkan kesejahteraan para santri, pemuda di daerah lebih produktif dan kreatif. Khususnya di bidang pertanian dan peternakan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (16/3).
Sementara itu, pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Korp Relawan Mujahidin (KRM) Pusat, KH Oni Gustam Effendi menyambut baik kedatangan rombongan dari Mabes Polri. Ia berharap silaturrahmi dan komunikasi dengan pemerintah, khususnya Mabes Polri terus terjalin dengan baik.
Menurut Kiai Oni, KRM sejauh ini terlibat secara aktif dalam gerakan sosial dan kemanusiaan. Ia berharap bantuan dan pendampingan dari Mabes Polri tersebut dapat mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas anggota KRM dalam bidang pertanian serta bidang lainnya.
"Terlebih kami saat ini membutuhkan pendampingan, bimbingan dan pengarahan. Tadinya kami adalah Majelis Mujahidin, kesannya di masyarakat seram dan menakutkan. Maka kami beralih menjadi KRM dan bergerak di bidang sosial, pertanian dan perdagangan," ucapnya.
Kiai Oni menuturkan, KRM sejauh ini sudah mampu menghasilkan produk kopi. Selain itu, KRM juga tengah menyiapkan Warung Serba Ada yang nantinya akan menampung produk pertanian anggota KRM. Dengan pembekalan dan pelatihan yang dilakukan secara konsisten, KRM yakin suatu saat mampu melahirnya 250 petani milenial dari KRM.
"Sehingga hidup bisa lebih bermanfaat untuk dirinya, kelurganya dan masyarakat serta mencegah pelibatan anggota KRM dalam aktivitas yang negatif, hal ini juga membantu mensukseskan program pemerintah," katanya.
Kiai Oni berharap, Laskar Mujahidin (nama sebelum KRM) yang selama ini identik dengan kekerasan, gerakan politik, rusuh, bahkan sering terlibat demonstrasi, sebisa mungkin dapat dinetralisir dengan gerakan sosial dan kemanusiaan, yakni mendorong munculnya petani-petani muda yang cakap dan inovatif.
"Untuk itu, kami saat ini bergerak sebagai relawan kemanusiaan dan mendorong program petani milenial. Tidak ada lagi anggota KRM rusuh, melakukan demo ataupun perbuatan melanggar hukum. Sekarang KRM bawa cangkul, bawa ikan, bawa ternak dan bawa produk hasil olahan," jelas Kiai Oni.
Untuk diketahui, KRM merupakan organisasi kemasyarakatan yang berpusat di Kabupaten Tasikmalaya. Saat ini anggotanya tersebar di berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat seperti Garut, Purwakarta, Majalengka, Ciamis, Cirebon, Subang, Pangandaran, Sukabumi dan Cianjur.