IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Saat menjadi amirul haj (pemimpin rombongan haji) Nabi selalu menjadi teladan yang baik bagi jamaahnya. Akhlak Rasulullah adalah Alquran maka setiap kali nabi mengajak umatnya kepada satu hal, dialah yang pertama kali melakukannya.
"Demikian pula apabila melarang sesuatu, maka dialah orang yang paling menjauhinya," kata Abu Thalah Muhammad Yunus Abdussatar dalam kitabnya 'Kaifa Tastafidu min al-Haramain asy-Syarifain Ayyuha az-Zair wa al-Muqim'.
Di saat berhaji, akhlak yang luhur ini terlihat jelas pada diri Nabi dalam berbagai peristiwa di antaranya ketika Haji Wada pada saat berkotbah di padang Arafah, nabi menyatakan bebas lepas dari perbuatan mereka dengan sabdanya.
"Ketahuilah bahwa semua yang berkaitan dengan jahiliyah telah aku bebaskan di bawah telapak kakiku, darah jahiliyah juga telah kubebaskan. Sesungguhnya hutang darah yang pertama kali aku bebaskan dari golongan kita adalah darah Ibnu Rabiah bin Harits dia dulu disusui di kabilah Bani Saad kemudian dibunuh oleh suku hudzail. Riba jahiliyah telah dibebaskan. Riba yang pertama aku bebas kan dari kalangan kita adalah riba kepada Abbas bin Abdul Muthalib sesungguhnya riba tersebut telah dibebaskan semuanya. (HR.Muslim).
Abu Thalhah mengatakan, pada saat nabi selalu menganjurkan para sahabatnya untuk berhaji dengan baik, sibuk melakukan ketaatan, tunduk kepada Allah dan merendah dihadapan-Nya itu pulalah nabi adalah orang yang paling mendekat dan takut kepada Allah serta paling bersikap hina di hadapan-Nya.
Pada saat nabi selalu mendorong sahabatnya untuk bersikap zuhud terhadap keduniaan dan selalu menambatkan hati pada akhirat, pada saat itu pula nabi berhaji dengan kendaraan dan perbekalan seadanya. Sampai disebutkan, nabi pernah hanya berbekal 4 dinar saja.
Pada saat Nabi memerintahkan para jamaah haji untuk menghindari ramai berdesak-desakan melakukan ibadah dengan tenang maka nabi menunjukkan anjurannya dengan berangkat meninggalkan Arafah secara tenang, tidak gaduh dan pelan-pelan.
Dikala nabi menjelaskan kepada para sahabat tentang diisyaratkan bersyukur dan memendekkan rambut, dia juga melakukan hal yang sama. Di waktu Nabi melarang para sahabatnya dari ekstrimisme dalam beragama serta memerintahkan mereka untuk melempar jumroh dengan butiran kerikil, nabi pun melemparkannya dengan kerikil-kerikil seperti yang dia perintahkan.