IHRAM.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Kepri Rusdani mengatakan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan berkontribusi menurunkan jumlah kasus dokter terkena Covid-19 di daerah tersebut.
Sejak vaksinasi tahap I khusus tenaga kesehatan bergulir pada pertengahan Januari 2021, katanya, hanya ada penambahan dua dokter terpapar Covid-19. Sebelum vaksinasi atau selama periode Maret 2020 hingga awal Januari 2021, terdapat 96 dokter didiagnosis menderita Covid-19.
Sebanyak empat orang di antaranya meninggal dunia. "Jadi, total dokter positif Covid-19 sampai hari ini naik jadi 98 orang. Untuk kasus meninggal dunia, tak ada tambahan," kata Rusdani, Rabu (17/3).
Dia menilai vaksinasi tenaga kesehatan jadi salah satu upaya paling efektif dalam melindungi dokter dari ancaman Covid-19. Terlebih tenaga kedokteran lebih rentan tertular virus itu karena berinteraksi langsung dengan pasien Covid-19.
"Vaksinasi sangat bermanfaat bagi dokter selaku garda terdepan penanganan Covid-19, namun tetap harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan ketat," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepri Tengku Afrizal Dachlan juga menyatakan vaksinasi turut mempengaruhi pengurangan angka tenaga kesehatan terkena Covid-19. Meskipun, diakuinya, belum ada penelitian ilmiah menyebutkan program vaksinasi tenaga kesehatan jadi parameter penurunan jumlah kesakitan dan kematian para dokter.
"Tapi, berdasarkan fakta di lapangan memang berkurang. Kita berharap kondisi ini akan terus berlanjut," ujarnya.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi Kepri TS Arif Fadillah menyatakan vaksinasi tenaga kesehatan menyasar sekitar 18 ribu orang, meliputi dokter, perawat, dan tenaga penunjang kesehatan lainnya. Adapun cakupan penyuntikan vaksin dosis pertama tahap I sudah sebanyak 16.035 orang (90,7 persen) dan dosis kedua tahap I sebanyak 14.345 orang (89,5 persen).
"Akhir Maret 2021, vaksinasi seluruh tenaga kesehatan ditarget rampung," kata Arif.