Jumat 19 Mar 2021 05:05 WIB

Islamofobia Meningkat, Arab Saudi Serukan Toleransi

Salah satu bentuk islamofobia adalah menyebarnya ujaran kebencian di media sosial.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Islamofobia Meningkat, Arab Saudi Serukan Toleransi
Foto:

Muslim sering menjadi sasaran berdasarkan karakteristik iman mereka yang terlihat, seperti nama, warna kulit dan pakaian keagamaan, termasuk jilbab. Studi tersebut juga menyoroti tiga tingkat diskriminasi yang kerap dihadapi wanita Muslim karena jenis kelamin, etnis, dan keyakinan mereka.

Laporan berjudul Melawan Islamofobia Kebencian Anti-Muslim untuk Menghapus Diskriminasi dan Intoleransi Berdasarkan Agama atau Keyakinan juga membahas bagaimana Islamofobia melanggengkan lingkaran setan di mana kebijakan negara memvalidasi sikap dan tindakan pribadi Islamofobia, dan prevalensi sikap semacam itu dapat mendorong negara menghukum Muslim dengan konsekuensi yang berat termasuk kebebasan beragama atau berkeyakinan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa seringnya stereotip terhadap muslim semakin diperparah oleh media dan beberapa di posisi kekuasaan.

“Kefanatikan anti-Muslim sayangnya sejalan dengan tren menyedihkan lainnya yang kita lihat secara global: kebangkitan dalam etno-nasionalisme, neo-Nazisme, stigma dan ujaran kebencian yang menargetkan populasi yang rentan termasuk Muslim, Yahudi, beberapa komunitas minoritas Kristen, dan juga lainnya," kata Guterres.

Meskipun tindakan intoleransi tidak selalu dicatat dalam statistik resmi, namun tindakan tersebut merendahkan martabat orang dan kemanusiaan. “Diskriminasi melemahkan kita semua. Sebagaimana Alquran mengingatkan kita: bangsa dan suku diciptakan untuk mengenal satu sama lain," kata Guterres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement