IHRAM.CO.ID, JAKARTA-- Seorang petugas keamanan yang bekerja di unit perlindungan presiden Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bunuh diri. Petugas tersebut meninggalkan catatan yang mengatakan dia telah menghadapi penghinaan dan ancaman dari pekerjaannya.
Dilansir dari Al-Arabiya pada Kamis (18/3), pengawal yang bekerja sebagai bagian dari tim perlindungan Erdogan itu bernama Mehmet Ali Bulut. Kematiannya diputuskan sebagai bunuh diri setelah rekan-rekannya menemukan catatan di dekat jenazahnya. Ia ditemukan di apartemen setelah tak muncul di tempat kerja dan teleponnya dimatikan.
Dalam catatan tersebut Bulut berharap agar Presiden Erdogan memperlakukan karyawannya dengan baik.
"Saya berharap Anda telah memperlakukan karyawan Anda dengan baik dan menanyakan kabar mereka. Pasti yang terbaik adalah yang Anda lakukan untuk menghina personel Anda, mengancam mereka, memecat mereka, mempermalukan mereka dan menjadikan mereka pembohong. Setiap orang punya harga diri dan saya tidak bisa menerima kata-kata itu," tulis Bulut.
Bulut menjadi petugas ketiga yang melakukan bunuh diri tahun ini, setelah dua petugas lainnya yang diidentifikasi sebagai Halil Akkaya dan Ethem Dagdeviren bunuh diri awal tahun ini.
"Anak-anak ini, pada puncak kehidupan mereka, ingin menjadi petugas keamanan dan polisi. Lalu mereka bunuh diri. Apa yang mendorong mereka untuk menyerah pada hidup mereka sendiri?" Ahval mengutip Murat Bakan, seorang wakil dari oposisi utama Partai Rakyat Republik yang mengajukan penyelidikan ke parlemen setelah peristiwa bunuh diri itu.