IHRAM.CO.ID,YOGYAKARTA -- Universitas Gadjah Mada menggelar vaksinasi COVID-19 massal untuk para dosen kategori lanjut usia (lansia) di Grha Sabha Pramana UGM Yogyakarta pada 20-21 Maret 2021.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 UGM Rustamadji mengatakan selain dosen dan tenaga pendidik UGM, vaksinasi juga menyasar masyarakat di sekitar kampus UGM, serta dosen dan tenaga kependidikan dari perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Terkait rencana ini kami melakukan komunikasi kepada para dukuh untuk mendata calon penerima vaksin," kata Rustamadji melalui keterangannya di Yogyakarta, Jumat (19/3).
Warga sekitar kampus yang akan didata meliputi warga lansia dari Padukuhan Kocoran, Karangmalang, Karangwuni, Sagan, Pogung Kidul, Sendowo serta Blimbingsari. Menurut dia, para dukuh telah diminta memberikan data penduduk lansia untuk didaftarkan dan diusulkan sebagai peserta vaksinasi, meliputi data nomor induk kependudukan, nama sesuai KTP, serta nomor telepon.
Wakil Rektor UGM Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof Bambang Agus Kironoto mengungkapkan bahwa UGM menyelenggarakan vaksinasi dalam rangka mendukung program pemerintah terkait percepatan vaksinasi di Indonesia, khususnya untuk para lansia.
"Pemberian vaksin ini sangatlah penting, bukan hanya untuk melindungi warga UGM dan masyarakat sekitar UGM dari COVID-19, tetapi juga untuk dapat segera memulihkan aktivitas sosial dan ekonomi warga UGM yang terkena dampak pandemi," kata dia.
Ia mengatakan untuk memperlancar proses vaksinasi di UGM agar tidak terjadi antrean yang terlalu panjang, para calon penerima vaksin disarankan mengisi formulir screening awal secara daring. Pimpinan UGM dan Satgas COVID-19 UGM telah berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi DIY, Dinkes Kabupaten Sleman, Kominfo Kabupaten Sleman, RSUP dr Sardjito, RSA UGM, GMC, serta Klinik Korpagama untuk menyiapkan tim vaksinasi.
Bambang menjelaskan estimasi jumlah yang diajukan untuk rencana pemberian vaksinasi di UGM sebanyak 9.875 dosis dengan sasaran sebanyak 2.681 dosis untuk lansia UGM, masyarakat sekitar UGM, dan sivitas perguruan tinggi di DIY yang diberikan pada 20-21 Maret.
Selanjutnya sebanyak 2.142 dosis untuk tenaga dosen non-lansia UGM yang akan dilaksanakan sesuai dengan ketersediaan vaksin, dan berikutnya 5.052 dosis untuk tenaga kependidikan non-lansia UGM yang akan dilaksanakan sesuai dengan ketersediaan vaksin dan dilakukan setelah vaksinasi dosen.
"Untuk penyelenggaran vaksinasi tanggal 20 dan 21 Maret sudah berkoordinasi dengan dinkes provinsi, dan sudah mendapatkan alokasi vaksin sesuai kebutuhan. Sedangkan untuk dosen dan tenaga kependidikan non-lansia masih dikoordinasikan dengan Kemenkes RI dan Dinkes DIY untuk mendapatkan alokasi vaksin," kata Bambang.
Mengenai rencana vaksinasi untuk kelompok lainnya seperti mahasiswa, ia mengungkapkan bahwa UGM masih menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait urutan prioritas penerima vaksin. "UGM akan berusaha untuk bisa memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi massal untuk seluruh sivitas akademika UGM," kata dia.