Ahad 21 Mar 2021 10:40 WIB

Kisah Runtuhnya Baghdad dari Mongol Hingga Saddam Husein

Baghdad dari Mogol hingga Sadam

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Subarkah
Mongol mengepung Baghdad
Foto:

Tujuh belas tahun setelah musim gugur pada tahun itu, kemudian Bagdad jatuh lagi setelah tentara Karat Yusuf mengepungnya selama lebih dari 50 hari. Mereka merusak toko-toko  di Baghdad, dan mulai menjarah kemudian membunuh sebagian besar penduduk Arab di Baghdad.

 

Pada tahun 1508 Masehi, Baghdad jatuh ke tangan Ismail al-Safawi dan Irak menjadi bawahan Safawi. Orang-orang Baghdad dan cendekiawan Muslim dibantai.

 

Ismail sendiri mengambil keputusan, tidak meninggalkan Baghdad sampai seorang pelayannya ditunjuk sebagai khalifah tertinggi. Tak hanya itu dia kemudian memanggilnya dengan sebutan "Khalifah" untuk mengejek umat Islam.

 

Pada tahun 1534 Maswhi, Sultan Utsmaniyah Suleiman mengepung Baghdad. Pada saat itu dia pun dengan mudah dapat menyerbu dan membunuh sisa-sisa dinasti Safawi di sana. Dai ia memerintahkan pembangunan kembali tempat-tempat Islam yang dihancurkan oleh Safawi.

 

Inggris kemudian menduduki Baghdad pada tahun 1917 Masehi, dan memberlakukan Mandat Inggris pada Irak setelah mengubahnya menjadi Kerajaan Hashemites. Tahap ini diakhiri dengan pembantaian Qasr al-Rehab, di mana sebagian besar anggota keluarga kerajaan dimusnahkan.

 

Kemudian, kudeta militer berdarah menyusul, yang berakhir dengan datangnya Saddam Husein ke tampuk kekuasaan. Irak diserang pada tanggal 20 Maret 2003 oleh pasukan koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dan pecah perang yang menyebabkan korban sipil terbesar dalam sejarah Irak dan sejarah tentara AS dalam beberapa dekade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement