Senin 22 Mar 2021 20:22 WIB

Tiga Festival di Aceh Masuk Agenda Pariwisata Nasional

Protokol kesehatan ini merupakan syarat wajib, baik bagi pelaku pariwisata.

Tiga Festival di Aceh Masuk Agenda Pariwisata Nasional (ilustrasi).
Foto: Antara/Rahmad
Tiga Festival di Aceh Masuk Agenda Pariwisata Nasional (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,BANDA ACEH -- Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan tiga festival yang digelar Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata masuk agenda pariwisata nasional pada 2021.

"Tiga festival yang masuk agenda pariwisata nasional tersebut yakni festival seudati, festival kuliner, dan festival Ramadhan," kata Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Banda Aceh, Senin (22/3).

Pernyataan tersebut disampaikan Nova Iriansyah pada peluncuran 67 kalender event pariwisata Aceh. Peluncuran kalender event tersebut dihadiri Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya.

Nova Iriansyah mengatakan masuknya tiga festival tersebut merupakan kepercayaan dan menjadi titik awal kebangkitan pariwisata di tengah pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung.

Gubernur mengatakan tiga festival tersebut juga bagian dari 67 kalender Kegiatan kepariwisataan yang digelar Pemerintah Aceh. Pelaksanaan kegiatan pariwisata tersebut tetap dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Protokol kesehatan ini merupakan syarat wajib, baik bagi pelaku pariwisata maupun wisatawan. Jadi, patuhi protokol kesehatan untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata Aceh yang terpuruk akibat pandemi COVID-19," kata Nova Iriansyah.

Apalagi, kata Gubernur, sektor pariwisata Aceh jauh tertinggal dengan provinsi lainnya di Indonesia. Jika ketertinggalan tersebut tidak dibenahi, maka sulit bagi Aceh mengembangkan sektor pariwisata.

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya mengatakan peluncuran 67 kegiatan kepariwisataan Aceh merupakan awal kebangkitan pariwisata Aceh di tengah pandemi COVID-19.

"Pandemi COVID-19 belum berakhir. Namun, pelaku pariwisata tidak harus terpuruk karena pandemi. Pelaku pariwisata harus mampu berdampingan dengan kondisi yang ada," kata Nia Niscaya.

Oleh karena itu, kata Nia Niscaya, penerapan protokol kesehatan merupakan jawaban. Pariwisata tetap berjalan, upaya pemerintah memutuskan mata rantai penularan dan penyebaran COVID-19 tetap berjalan.

"Karena itu, kami terus mengingatkan pelaku pariwisata maupun wisatawan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Protokol kesehatan menjadi syarat wajib pelaku pariwisata serta wisatawan," kata Nia Niscaya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement