IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Dua belas proyek Arab telah dipilih untuk dikembangkan dalam Festival Film Laut Merah, Red Sea Lodge 2021. Enam proyek diketahui berasal dari Arab Saudi, sedangkan sisanya berasal dari Mesir, Yordania, Kuwait dan Lebanon.
12 tim pembuat film ini akan berkumpul secara virtual selama empat kali, sebelum berkumpul secara langsung di Jeddah untuk Festival Film Internasional Laut Merah perdana. Setengah dari proyek ini menghadirkan perempuan sebagai sutradara dan produser.
Tim yang terpilih ini nantinya juga akan menyampaikan visi mereka kepada perusahaan produksi internasional. Dua tim yang beruntung akan diberikan 100.000 dolar US oleh juri ahli independen. Film milik pemenang akan tayang perdana di festival, yang dijadwalkan berlangsung pada 2022.
Dilansir di Arab News, Jumat (26/3), selain mendapatkan bantuan dana, tim pemenang juga mendapat kesempatan belajar langsung dari para profesional di bidangnya. Torino Film Lab (TFL) disebut akan berkolaborasi dengan tim selama program pemantauan delapan bulan. Dengan sistem kolaborasi ini, memungkinkan tim menjelajahi setiap tahap pembuatan film.
TFL merupakan inkubator film yang berbasis di Turin, Italia. Karya-karya alumni TFL berhasil menembus festival film bergengsi seperti Cannes dan Sundance. Salah satu karya film yang didukung TFL adalah Wadjda (2012), yang merupakan karya sineas Arab Saudi Haifaa Al Mansour.
Adapun program Festival Film Laut Merah ini disebut akan mencakup kegiatan lokakarya oleh tutor ahli dan profesional film internasional, untuk mengembangkan lebih lanjut 12 proyek yang telah dipilih.
Pengerjaan proyek tersebut mencakup berbagai genre dan topik, termasuk fantasi, penemuan diri, biopik, romansa, kesehatan mental, serta keluarga. Beberapa cerita bahkan mengeksplorasi momen-momen besar transformasi sosial, seperti spekulasi awal minyak awal dan perluasan kerajaan Mongol.
Panitia yang memilih 12 tim ini adalah pakar industri. Termasuk di dalamnya; Direktur Eksekutif TorinoFilmLab, Savina Neirotti; Direktur Program Festival Arab, Antoine Khalife; Direktur Program Internasional, Kaleem Aftab; dan Penasihat, Edouard Waintrop.
Keberlangsungan program ini juga didukung oleh tim pembaca, termasuk Produser Film dan Sutradara, Faisal Alharbi, serta Produser Film dan Konsultan Skrip, Deema Azar.