IHRAM.CO.ID,MAKKAH -- Perubahan kiblat menjadi momen istimewa dalam sejarah umat Islam yang menghubungkan Kabah dan Al-Aqsa.
Dalam tulisan Shariah Editor yang dipublikasikan laman About Islam pada 26 Maret 2021, kalian dapat menemukan jawaban atas pertanyaan yang sering diajukan tentang Kabah, kiblat, dan insiden perubahan kiblat.
Apa arti kiblat?
Kiblat berarti arah umat Islam menghadap ketika mereka melakukan sholat.
Apa pentingnya kiblat?
Menghadap kiblat merupakan salah satu syarat dasar sholat yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Selain itu, tindakan menghadap kiblat dan kiblat itu sendiri (Kabah) memiliki indikasi dan bantalan spiritual pada umat Islam.
Apa kiblat pertama?
Kiblat pertama umat Islam dalam sholat adalah Masjid Al-Aqsa.
Kapan perubahan kiblat terjadi?
Perintah untuk mengalihkan arah sholat ke Kabah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sekitar 16-17 bulan setelah hijrah ke Madinah.
Bagaimana kisah mengubah kiblat?
Di Makkah sebelum imigrasi ke Madinah, umat Islam diperintahkan untuk menghadap Al-Aqsa di Yerusalem saat sholat. Ini adalah kiblat pertama umat Islam.
Nabi Muhammad SAW dan para sahabat tunduk pada perintah Allah SWT.
Karena Yerusalem berada di utara Makkah, Nabi Muhammad SAW biasa berdiri di selatan Kabah dalam sholatnya. Sehingga dia bisa menghadapi Kabah dan Masjid Al-Aqsa.
Itu tidak mungkin dilakukan di Madinah, karena Madinah terletak di utara Makah dan selatan Yerusalem.
Setelah hijrah ke Madinah, umat Islam terus menghadapi Yerusalem selama sekitar 16 atau 17 bulan. Orang-orang Yahudi Madinah bersukacita karena Nabi Muhammad SAW harus menjadikan kota suci mereka sebagai kiblat. Mereka menggunakan ini untuk menyebarkan keraguan tentang validitas Islam.
Sementara itu, Nabi Muhammad SAW menunggu perintah Allah SWT untuk menghadap Kabah. Akhirnya, setelah sekitar 16 bulan di Madinah, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk menghadap Kabah dalam sholat mereka.
Apa Kabah itu?
Kabah adalah bangunan kubik di tengah Masjidil Haram di Makah. Allah SWT memberitahu kita dalam Alquran bahwa Kabah adalah rumah pertama yang dibangun di bumi untuk menyembah Allah.
Siapa yang membangun Kabah?
Para ahli dan sejarawan mengatakan bahwa Kabah telah dibangun kembali antara 5 hingga 12 kali.
Menurut beberapa dari mereka, pembangunan Kabah pertama kali dilakukan oleh Nabi Adam. Setelah itu, Nabi Ibrahim dan Ismail membangun kembali Kabah.
Apakah Muslim menyembah Kabah?
Tidak, Muslim tidak menyembah apapun atau siapapun selain Allah Yang Maha Kuasa.
Ketika Muslim menghadapi Kabah dalam sholat, mereka tidak melakukannya karena mereka menyembah Kabah. Sebaliknya, itu karena mereka diperintahkan oleh Allah SWT untuk berdoa dengan cara ini ke arah Kabah.
Doa itu sendiri tidak termasuk penyebutan Kabah dan tidak ada kata-katanya yang ditujukan kepada Kabah. Dalam sholat, Muslim memuji Allah dan hanya memohon kepada-Nya.
Hal yang sama berlaku untuk tawaf (mengelilingi Kabah selama ziarah). Tidak ada Muslim yang berpikir untuk menyembah Kabah dengan melakukan tawaf.
Seperti sholat, tawaf didedikasikan untuk memuji kemuliaan Allah, mengingat-Nya dan meminta berkah dan nikmat-Nya.