IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) siap bekerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki visi dan misi yang sama dalam memerangi dan menangkal terorisme, seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan lainnya. MUI sendiri selama ini telah membekali para dai dengan wawasan Islam Wasathiyah untuk mencegah radikalisme dan terorisme.
"Selama ini Komisi Dakwah secara konsisten melakukan gerakan dakwah anti terorisme dengan membekali para dai daiyah dengan wawasan Islam wasathiyah," ujar Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, KH Ahmad Zubaidi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (5/4).
Kiai Zubaidi menjelaskan, wawasan Islam wasathiyah dan kebangsaan bahkan menjadi materi wajib dalam setiap kegiatan pembinaan para dai, seperti dalam kegiatan Akademi Dakwah, Standardisasi Dai MUI, dan Upgrading Dakwah Islam Wasathiyah terhadap pengurus masjid yang bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan MUI daerah.
"Dalam setiap kegiatan pembinaan atau penguatan kompetensi dai, wawasan Islam wasathiyah dan kebangsaan menjadi materi wajib," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengharapkan peran para dai, tokoh agama, maupun ormas-ormas dalam strategi pencegahan radikalisme dan terorisme.
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen pol Ahmad Nurwakhid mengatakan, kerja pencegahan radikalisme dan terorisme tidak hanya tugas BNPT maupun institusi pemerintah semata, tapi juga membutuhkan peran dai.
"Tapi melibatkan segenap elemen bangsa Indonesia, perlu penguatan secara aktif dan produktif sivitas akademi dan civil society moderat khususnya ormas-ormas moderat, para dai, tokoh agama pemuka agama yang dalam konteks ini untuk membantu startegi kesiapsiagaan nasional maupun kontra radikalisasi dan bersosialisasi," kata Nurwakhid saat menjadi pembicara dalam Webinar Nasional IKADI-BNPT bertajuk “Peran Da’i dalam Deradikalisasi Paham Keagamaan di Indonesia," Ahad (4/4) kemarin.