IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Arab sejak dahulu dikenal sangat memperhatikan asal-usul dan juga garis nasab (keturunan).
Jangankan untuk manusia, dengan hewan seperti kuda dan unta saja mereka sangat memperhatikan asal-usulnya.
Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan, bangsa Arab bahkan memperhatikan asal-usul unta dengan sedemikian detailnya.
Misalnya, unta yang dinilai tidak memiliki garis keturunan yang baik maka akan mereka tandai hidungnya dengan memotong atau melukainya.
Karena itu, dijelaskan, tidaklah terlalu sulit bagi para ulama ataupun sejarawan Islam untuk menemukan asal-usul dan garis keturunan Nabi Muhammad SAW yang merupakan bangsa Arab.
Nabi Muhammad diketahui asal-usulnya dengan detail, mulai dari siapa ayah dan ibunya, kakek-neneknya, hingga buyut-buyutnya yang menyambung kepada Nabi Ibrahim AS.
Nasab Nabi Muhammad diketahui misalnya dari garis keturunan yang umum dipelajari di dalam beragam sirah Nabi.
Nabi Muhammad adalah putra Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luaiy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhir bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Maed dan seterusnya.
Tak hanya pada garis keturunan Nabi Muhammad, umumnya para kaum Arab di berbagai belahan dunia juga sangat selektif dalam memilih asal-usul calon keturunan mereka nantinya.
Yakni melalui jalur pernikahan yang dipertimbangkan dari berbagai aspek, termasuk dari sisi agamanya.