IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menekankan siswa madrasah memiliki kemampuan untuk menjawab tantangan di masa depan. Sehubungan dengan itu, Kemenag memberikan kompetensi berpikir komputasional atau computational thinking untuk madrasah di seluruh Indonesia.
Pentingnya kemampuan berpikir komputasional dalam kegiatan pembelajaran itu disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Kemenag pada Selasa (6/4). Ramdhani mengatakan, berpikir komputasional ini diinjeksikan ke seluruh madrasah di berbagai penjuru Indonesia. Ini juga menjadi salah satu program unggulan Kemenag.
"Computational thinking merupakan salah satu program prioritas Kemenag yang berada di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang bertujuan untuk membangun cara berpikir siswa agar memiliki kemampuan untuk melakukan dekomposisi dari berbagai persoalan,” kata Ramdhani melalui pesan tertulis kepada Republika, Rabu (7/4).
Ramdhani menerangkan, berpikir komputasional akan dapat mewujudkan kekuatan mantiq bagi siswa madrasah, mulai MI, MTs hingga MA dengan harapan alumni dari madrasah mampu berdaya saing di era digital saat ini. Untuk pilot projeknya akan dimulai dengan pengenalan virtual di sembilan kota.
Ramdhani menegaskan, berpikir komputasional adalah program strategis yang begitu penting diterapkan demi mencetak generasi bangsa unggulan. “Maka injeksi computational thinking menjadi program unggulan di Kemenag karena merupakan kunci untuk menguasai masa depan,” ujarnya.