IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Korban meninggal akibat banjir yang dipicu siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat bertambah menjadi 165 orang hingga Kamis malam.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan 163 korban meninggal di NTT dan dua orang lainnya di NTB.
“Sebanyak 45 orang masih hilang,” kata Doni dalam konferensi pers virtual pada Kamis lalu (8/3) seperti dilansir Anadolu Agency.
Doni mengatakan tim SAR telah mengerahkan anjing K-9 dan ekskavator untuk mencari korban yang diduga masih tertimbun.
BNPB juga mencatat sebanyak 22 ribu orang terdampak banjir, longsor, dan gelombang tinggi di NTT yang terjadi pada Minggu.
Gubernur NTT Viktor Laiskodat sebelumnya telah menetapkan status tanggap darurat bencana yang berlaku hingga 5 Mei 2021.
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan siklon tropis Seroja ini merupakan peristiwa yang langka dan baru pertama kali terjadi di Indonesia.
Faktor yang mengakibatkan terbentuknya bibit siklon seroja salah satunya yakni suhu muka laut yang semakin hangat, mencapai lebih dari 26,5 derajat hingga 29 derajat celcius, di wilayah Samudera Hindia.
Menurut BMKG, hal ini merupakan bukti nyata bahwa perubahan iklim global terjadi.