IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) bersama Kementerian Kesehatan meluncurkan program masjid sebagai sentra vaksinasi Covid-19, Jumat (9/4). Program vaksin secara massal di masjid pertama kali itu dilaksanakan di Masjid Jami Assa'adah, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat dengan diikuti 500 orang yang kebanyakan dari kelompok lanjut usia (lansia).
Ketua DMI Jusuf Kalla (JK) mengatakan program vaksinasi Covid-19 di masjid merupakan upaya menyukseskan program vaksinasi. "DMI akan menyiapkan berapa pun masjid yang dibutuhkan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19," kata JK dalam siaran persnya, Jumat.
Namun, JK mengatakan, ada kriteria khusus masjid yang bisa dijadikan tempat vaksinasi. Masjid harus memiliki halaman dan bangunan yang luas serta didukung sarana penunjang.
JK berharap peran masjid dalam vaksinasi Covid-19 bisa mempercepat pembentukan kekebalan komunitas atau herd immunity sebesar 70 persen di masyarakat. Dengan begitu, pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.
"Program vaksinasi Covid-19 ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, karena kalau cuma pemerintah yang kerjakan ini tidak akan mencapai target. Harus melibatkan masyarakat, lebih cepat lebih baik. Untuk itu kita semua harus berfungsi," ujar JK.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Laksono yang turut hadir menilai vaksinasi tidak bisa dimaknai hanya sekadar sebagai program, tetapi juga merupakan sebuah gerakan. Karenanya, ia mendukung program vaksin di masjid sebagai bagian keterlibatan semua elemen masyarakat.
"Semua elemen masyarakat dapat terlibat menyukseskan vaksinasi yang tidak eksklusif hanya menjadi tanggung jawab kementerian kesehatan” ujar Dante.
Dante menjelaskan tidak hanya masjid yang dapat menjadi sentra vaksin, tempat tempat lain juga seperti sekolah dan institusi lainnya dapat menjadi sentra vaksinasi Covid-19. "Hari ini kita melihat masjid dijadikan sebagai sentra vaksin, dan ini tidak hanya bisa dilakukan di masjid namun juga di tempat lain seperti sekolah, lembaga, dan institusi lainnya” ujarnya.