REPUBLIKA.CO.ID, HATAY, Turki -- Diplomat Turki yang memimpin Sidang Umum PBB mengatakan pada hari Sabtu bahwa bencana manusia terbesar di dunia setelah Perang Dunia II sedang terjadi di Suriah.
Volkan Bozkir, didampingi oleh para pejabat PBB, memeriksa Area Transfer PBB di distrik Reyhanli di provinsi Hatay selatan.
Bozkir diberi pengarahan oleh Mark Cutts, koordinator kemanusiaan regional PBB untuk krisis Suriah, dan staf PBB lainnya.
"Sekitar 2,7 juta orang terlantar hidup dalam kondisi yang sangat sulit di barat laut Suriah. Selain mereka yang bermigrasi ke Turki, Lebanon, dan Yordania, saya berbicara tentang mereka yang tinggal di Suriah utara. Sekitar 3,4 juta orang berisiko kelaparan. Majelis Umum Bangsa-bangsa telah membahas masalah Suriah tiga kali, dan kami memiliki kesempatan untuk membahas semua aspeknya, seperti bantuan kemanusiaan,'' katanya seperti dilansir Anadolu Agency.
Namun, saya pribadi ingin datang ke sini dan mengamati operasi bantuan kemanusiaan ini, kata dia.
Mengenai bantuan kemanusiaan PBB untuk Suriah, Bozkir mengatakan: "Sayangnya, hanya satu dari empat gerbang yang terbuka, dan bantuan kemanusiaan PBB dapat dikirimkan kepada mereka yang membutuhkan di Suriah melalui satu pintu."
"Saya berharap Dewan Keamanan akan meningkatkan jumlah ini lagi secepatnya. Saya mendukung seruan dan upaya yang dilakukan oleh komunitas internasional ke arah ini," tambahnya.
Dia melanjutkan bahwa dia akan membagikan pengamatannya di Hatay dengan semua negara anggota PBB setelah dia kembali ke New York.
Bozkir juga mengunjungi Gerbang Perbatasan Cilvegozu dan bertemu dengan pihak berwenang setempat dan pejabat Bulan Sabit Merah Turki.
Didampingi Duta Besar Turki untuk PBB Feridun Sinirlioglu dan perwakilan Kementerian Luar Negeri Turki di Hatay Serdar Cengiz, Bozkir juga mengunjungi kawasan penyangga tersebut.
Siang harinya, Bozkir mengunjungi Pusat Perlindungan Sementara Boynuyogun di distrik Altinozu di provinsi Hatay.
Bozkir juga menginspeksi kursus kejuruan dan berbicara dengan anak yatim piatu Suriah di Area Ramah Anak Bulan Sabit Merah Turki dan memberikan mereka hadiah.
Suriah telah terlibat dalam perang saudara yang ganas sejak awal 2011, ketika rezim Assad menindak protes pro-demokrasi dengan ganas di luar dugaan.
Lebih dari 5 juta warga sipil telah mengungsi, dengan Turki menampung lebih dari 3,6 juta warga Suriah, terbanyak oleh negara mana pun di dunia.