IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) melaksanakan Perjanjian Kerja sama (PKS) dengan Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPS Bipih). Perjanjian yang dilakukan melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) ini berkaitan dengan pendaftaran, pembatalan dan pelunasan jamaah haji.
“Perjanjian Kerja sama ini merupakan pedoman bagi Kemenag dan BPS Bipih dalam pengelolaan data dan informasi terkait pendaftaran, pembatalan, dan pelunasan jemaah haji,” kata Plt. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Khoirizi, dikutip di laman resmi Kemenag, Selasa (13/4).
Menurutnya, Perjanjian Kerjasama ini sekaligus untuk mewujudkan kemitraan dan kerja sama antara Ditjen PHU tengan BPS Bipih, dalam pengelolaan data dan informasi jamaah haji. Pengelolaan data diharap berjalan secara profesional, akuntabel, amanah, dan transparan dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji.
“Oleh karena itu, kami berharap agar dalam pelaksanaannya betul-betul berpedoman dalam ketentuan yang sudan diatur dan disepakati dalam PKS ini,” ujarnya.
Khoirizi menyebut pengawas pelaksanaan PKS ini dilakukan melekat oleh para pihak yang berkaitan. Adapun perjanjian kerjasama ini berlaku selama tiga tahun.
Untuk hal-hal yang baru, adalah berupa penyediaan akses data rekening berdasar nomor rekening dan nama pemilik rekening jamaah haji penerima pengembalian Bipih yang batal.
Hadir dalam pelaksanaan penandatanganan PKS ini jajaran Eselon II Ditjen PHU, 16 Bank Syariah dan 13 Bank Pembangunan Daerah yang memiliki Unit Usaha Syariah.
Berikut daftar BPS Bipih tersebut :
1. Bank DKI, UUS (Unit Usaha Syariah);
2. Bank Muamalat Indonesia;
3. Bank Tabungan Negara, UUS;
4. Bank Syariah Indonesia;
5. Bank Mega Syariah;
6. Bank Jabar Banten Syariah;
7. Bank Syariah Bukopin;
8. Bank Panin Dubai Syariah;
9. Bank Permata, UUS;
10. Bank CIMB Syariah, UUS;
11. Bank Maybank Indonesia, UUS;
12. Bank OCBC NISP, UUS;
13. Bank Danamon Indonesia, UUS;
14. Bank BCA Syariah;
15. Bank Sinarmas, UUS;
16. BTPN Syariah;
17. BPD DIY, UUS;
18. BPD Jawa Tengah, UUS;
19. BPD Jawa Timur, UUS;
20. Bank Aceh Syariah;
21. BPD Sumut, UUS;
22. BPD Sumatera Barat, UUS;
23. BPD Riau Kepri, UUS;
24. BPD Sumsel Babel, UUS;
25. BPD Kalsel, UUS;
26. BPD Kaltim, UUS;
27. BPD Sulselbar, UUS;
28. BPD NTB, UUS;
29. BPD Jambi, UUS;
30. BPD Kalbar, UUS.