Rabu 14 Apr 2021 08:55 WIB

Ribat, Ekspresi Kehidupan Para Sufi

Awalnya, di dalam ribat berlangsung dua kegiatan sekaligus, militer dan ibadah.

Ribat di Susa, Tunisia.
Foto:

Fasilitas di dalam ribat juga beraneka ragam. Karena ribat bukan hanya tempat belajar beberapa jam saja, melainkan juga tempat tinggal sementara. Penghuni ribat biasanya juga mengeluarkan peraturan khusus bagi penghuni dan pengunjung. Beberapa ribat menerapkan peraturan dengan ketat agar fungsi utama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT tidak terganggu.

Sistem pendidikan seorang sufi di dalam ribat cukup efektif untuk membina calon sufi dan upaya mendekatkan diri kepada Allah. Serupa dengan pondok pesantren atau madrasah di Indonesia, sistem ribat diyakini bisa menghasilkan cendekiawan Islam yang baik.

Lingkungan yang mendukung membuat seorang calon sufi bisa fokus mendengarkan arahan sang Mursyid dalam menempuh jalan tasawuf. Selain itu, pendekatan kepada Allah bisa lebih khusyuk. 

 

Sistem ribat ini juga dipuji oleh mantan mufti Mesir sekaligus cendekiawan Islam dunia Syekh Muhammad Abduh. Ulama yang pernah duduk sebagai Syekh Al Azhar ini berkata, "Seandainya usahaku memperbaiki Al Azhar gagal maka aku akan memilih sepuluh orang di antara muridku, lalu aku tempatkan di rumahku di Kairo dan kudidik dengan metode pendidikan seperti para sufi." 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement