IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret tercatat sebesar USD137,1 miliar turun dari posisi Februari yang mencapai USD138,8 miliar. Penurunan ini dipengaruhi pembayaran utang luar negeri pemerintah yang sudah jatuh tempo, ujar Bank Indonesia (BI), Rabu (14/3).
Menurut BI, cadangan devisa itu setara dengan pembiayaan 10,1 bulan impor atau 9,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
“Cadangan devisa sudah berada di atas standar kecukupan internasional, sekitar tiga bulan impor,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers seperti dilansir Anadolu Agency.
BI menilai, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Cadangan devisa ini juga tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi, ujar BI.