IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Panglima Laot (laut) Aceh telah menerima laporan dari Konsulat Jenderal (KJ) RI Songkhla bahwa 32 nelayan Aceh yang tertangkap otoritas Thailand dalam keadaan sehat.
"Terpantau sesuai laporan KJRI Songkhla WNI nelayan Aceh dalam keadaan sehat dan terus dipantau kesehatannya oleh otoritas setempat," kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek, di Banda Aceh, Kamis (15/4).
Sebelumnya, KJRI di Songkhla menemui nelayan Aceh yang ditangkap otoritas Thailand pada Senin (12/4) setelah menerima laporan adanya nelayan asal Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Kabupaten Aceh Timur yang tertangkap tersebut.
Miftach mengatakan, berdasarkan informasi dari Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP RI, nelayan Aceh yang tertangkap di perairan Andaman 32 orang dari sebelumnya dilaporkan 34. Ternyata dua lainnya berhasil kabur.
"Mereka dua orang berhasil lari setelah kapal KM Rizki Laot disergap, kira-kira jaraknya 30 meter menggunakan perahu kecil, dan sudah sampai di Aceh," ujarnya.
Selain itu, kata Miftach, KJRI Songkhla juga telah mengantisipasi pelaksanaan pendampingan, bantuan logistik, dan kebutuhan dasar lainnya yang diperlukan 32 nelayan tersebut."Mengingat saat ini sedang berlangsung libur panjang tahun baru Thailand dan masih berlakunya darurat COVID-19, KJRI kita telah mengantisipasinya," kata Miftach.