IHRAM.CO.ID, MOSUL -- Sekelompok arsitek Mesir memenangkan kompetisi untuk membangun kembali Masjid Agung Al Nuri di Mosul yang dihancurkan militan ISIS empat tahun lalu.
Kelompok teroris itu meledakkan bangunan masjid yang didirikan abad ke-12 pada Juni 2017 ketika pasukan pemerintah bergerak untuk merebut kembali kota itu. Tiga tahun sebelumnya, pemimpin kelompok itu Abu Bakar al-Baghdadi memproklamasikan kekhalifahan dari masjid.
Pembangunan kembali Masjid Agung Al Nuri adalah bagian dari program Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dalam mendorong kebangkitan kota Mosul yang luluh lantak akibat perang. Seperti dilansir BBC pada Jumat (16/4) sebanyak delapan arsitek Mesir dipilih dari 123 orang.
Diketahui pertempuran di Mosul berlangsung hampir sembilan bulan. Itu meninggalkan sebagian besar reruntuhan kota. Ribuan warga sipil tewas dan lebih dari 900 ribu warga mengungsi.
"Rekonstruksi masjid akan menjadi tonggak penting dalam proses memajukan rekonsiliasi kota yang dilanda perang," kata Kepala Badan Kebudayaan UNESCO PBB, Audrey Azoulay.
Nantinya aula sholat akan terlihat kembali bagus seperti sebelum mengalami kehancuran. Banyak perubahan penting termasuk konsep pencahayaan alami dan perluasan area ibadah bagi jamaah wanita dan sejumlah tamu penting.
Masjid Agung itu dinamai Nur al Din Mahmoud Zangi yang terkenal karena mempersatukan pasukan Muslim melawan Tentara Salib Kristen. Ia memerintahkan pembangunan Masjid itu pada 1172. Bangunan itu terkenal dengan menara miringnya, yang dijuluki al-Hadba atau si bungkuk", dan telah rusak parah karena pertempuran Mosul. Rencananya pembangunan akan dimulai akhir tahun ini.