IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Delapan arsitek Mesir memenangkan kompetisi internasional untuk rekonstruksi kompleks Masjid al-Nouri yang bersejarah di Mosul, Irak. Hal ini diumumkan oleh UNESCO sebagai pihak penyelenggara kompetisi.
Kompleks Masjid al-Nouri rusak parah akibat konflik pada 2017. Pembangunan kembali masjid bersejarah itu merupakan bagian dari proyek rehabilitasi kota kuno tersebut.
Masjid al-Nouro dibangun pada abad ke-12. Masjid ini terkenal dengan menaranya yang miring. Masjid tersebut mengalami kerusakan parah dalam pertempuran antara kelompok ISIS dengan pasukan AS dan Irak, yang dikenal sebagai Pertempuran Mosul. ISIS telah dituduh meledakkan situs tersebut sebelum ditangkap oleh pasukan pemerintah.
"Rekonstruksi akan menjadi tonggak dalam proses memajukan rekonsiliasi kota yang dilanda perang dan kohesi sosial," kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay, dilansir Aljazirah, Sabtu (17/4).
“Situs warisan dan monumen bersejarah adalah katalisator yang kuat untuk rasa memiliki, komunitas, dan identitas. Mereka adalah kunci untuk menghidupkan kembali semangat Mosul dan Irak secara keseluruhan," ujar Azoulay menambahkan.
Tim Mesir yang menjuarai kompetisi tersebut terdiri dari empat partner, yaitu Salah El Din Samir Hareedy, Khaled Farid El-Deeb, Sherif Farag Ebrahim, dan Tarek Ali Mohamed. Ada juga empat arsitek perancang yang terlibat, diantaranya Noha Mansour Ryan, Hager Abdel Ghani Gad, Mahmoud Saad Gamal dan Yousra Muhamed El-Baha.
Para pemenang akan menandatangani kontrak untuk rekonstruksi masjid. Sementara para pemenang akan menerima hadiah sebesar 50 ribu dolar AS.
Kompetisi ini merupakan bagian dari prakarsa 'Revive the Spirit of Mosul' yang diusung oleh UNESCO untuk rehabilitasi kota dan kehidupan budayanya. Pekerjaan rekonstruksi akan dimulai akhir tahun ini. Rekonstruksi bertujuan untuk membangun kembali bangunan bersejarah Masjid al-Nouri dan mengintegrasikannya dengan lingkungan sekitar. Mulai dari ruang publik terbesar di Kota Tua Mosul, hingga ke dalam lingkungan perkotaannya melalui ruang publik terbuka.
UNESCO meluncurkan kompetisi pada November 2020 berkoordinasi dengan kementerian kebudayaan Irak, Irak Sunni Endowment dan dengan dukungan dari Uni Emirat Arab. Ini adalah bagian dari prakarsa “Revive the Spirit of Mosul” UNESCO untuk rehabilitasi kota dan kehidupan budayanya, dan penguatan sistem pendidikannya.