Selasa 20 Apr 2021 13:13 WIB

2,7 Juta Lebih Pohon Ditanam di Timur Saudi

Arab Saudi mencanangkan inisiatif penghijauan untuk memerangi peningkatan suhu.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ani Nursalikah
2,7 Juta Lebih Pohon Ditanam di Timur Saudi. Lebih dari 2,7 juta pohon ditanam di Timur Arab Saudi.
Foto:

Pertemuan ini rencananya akan mulai dilaksanakan bersamaan dengan Hari Bumi Sedunia (22 April), yang juga menjadi peringatan kelima hari Perjanjian Paris tentang perubahan iklim dibuka untuk ditandatangani.

PBB percaya bahwa 2021 akan menjadi tahun yang sangat penting untuk menentukan sukses atau gagalnya manusia dalam krisis iklim. Marcel Alers, kepala energi di Program Pembangunan PBB (UNDP), menyoroti Arab Saudi sebagai negara yang sudah memimpin perubahan iklim. Sebagai negara yang sangat rentan terhadap efek pemanasan global karena iklimnya yang panas, Kerajaan terjebak dalam lingkaran setan, kata Alers.

“Ketika perubahan iklim menaikkan suhu, ada permintaan yang lebih besar untuk listrik untuk menyalakan sistem pendingin udara, yang tentu membutuhkan lebih banyak bahan bakar fosil untuk dibakar, yang meningkatkan emisi karbon dan mempercepat pemanasan global,” kata dia.

Pihak berwenang di Arab Saudi melihat ke masa depan, kata Alers, dan memposisikan kembali negara itu sebagai pelopor dalam adopsi teknologi baru. "Saudi bisa menjadi pemimpin revolusi energi masa depan," tambahnya.

Saat peluncuran inisiatif New Green, Pangeran Mohammed berkata, “Sebagai produsen minyak global terkemuka, kami sepenuhnya menyadari tanggung jawab kami dalam memajukan perang melawan krisis iklim, dan bahwa sama seperti kami memainkan peran utama dalam menstabilkan pasar energi selama era minyak dan gas, kami akan bekerja untuk memimpin era hijau yang akan datang.”

 

https://www.arabnews.com/node/1845576/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement