IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- TNI membantah berita dan informasi yang menyatakan lokasi KRI Nenggala-402 telah ditemukan dengan kondisi 53 awak dalam kondisi baik.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad menyatakan TNI hingga kini mengerahkan berbagai kapal perang untuk melaksanakan penyelamatan.
"Jangan membuat analisa dan memberitakan yang belum dipastikan kebenarannya," jelas Achmad Riad, pada Kamis di Base Ops Lanud Ngurah Rai seperti dilansir Anadolu Agency.
Pencarian saat ini dibantu Badan SAR Nasional dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT).
Dia optimistis bisa menemukan KRI Nanggala-402 yang hilang kontak dengan mengerahkan KRI Rigel dan KN SAR Wisnu yang memiliki peralatan mendeteksi bawah laut hingga 600 meter.
KRI Nanggala-402 yang sedang melaksanakan latihan penembakan torpedo di perairan Bali hilang kontak.
Pada Rabu pukul 03.00 WIB KRI Nanggala-402 meminta izin menyelam untuk melaksanakan penembakan.
Namun setelah izin diberikan, kapal selam hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi.
Menurut TNI Angkatan Laut kondisi material dan personel siap untuk beroperasi.
Sejumlah negara menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk segera menemukan kapal selam KRI Nenggala 402, di antaranya pemerintah Turki.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan selain Turki, bantuan juga ditawarkan oleh Amerika Serikat, Perancis, Rusia, India dan Australia.
Saat ini yang sudah terkonfirmasi akan memberikan bantuan berupa kapal penyelamat kapal selam yakni MV Swift Resque dari Singapura yang tiba pada 24 April dan MV Mega Bakti dari Malaysia tiba pada 26 April, kata Achmad.
Panglima TNI akan berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. "Nanti kita akan mengikuti prosedur," tambah dia.