Sabtu 24 Apr 2021 05:10 WIB

Kisah Pedagang Utsmaniyah yang Pergi Haji dari Cape Town

Kisah tersebut mengaitkan hubungan sejarah Cape Town dan Utsmaniyah.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Suasana kesibukanperdagangan pada masa Ottoman.
Foto:

Meski belum dapat dikonfirmasi, diasumsikan Gasanodien sebenarnya adalah nama kelahiran Muslim. Peneliti merujuk pada batu nisan dan lukisan tersebut terdapat nama ayahnya, Abdullah. Peneliti pun menyimpulkan bahwa ayahnya adalah seorang Muslim.

Dari sejarah Cape, merujuk dokumen notaris,  Abdullah dikenal sebagai Johan Gottlieb Barends dan ibunya seorang budak bernama, Pakka van de Kaap. Carel, ibu, dan saudara lelakinya, Phillip Barends menetap bersama Cornelis van der Poel, salah seorang warga cape. 

Ihwal ibadah haji yang dilakukan Carel, peneliti menyimpulkan, hubungannya sebagai warga negara Utsmaniyah memungkinkannya pergi ke Makkah.

Sejarawan Achmat Davids mengatakan Carel merupakan ulama terkemuka yang mengelola madrasah. Lukisan Angaslah yang mengungkap hal tersebut. Carel diketahui mengunjungi Makkah antara tahun 1834-1837. Tahun ini merujuk pada buku The Malays of Capetown karya John Schofield Mayson yang diterbitkan tahun 1861. Dugaan ini diperkuat dengan catatan permohonan perjalanan haji Carel via Kalkutta pada Oktober 1833 dalam arsip di Cape Town.

Dugaan pun diperkuat dengan arsip Utsmaniyah yang mengubungkan Carel dan Utsmaniyah. Putranya, Mahmud Effendi berasal dari Makkah dan belajar di sana. Mahmud selanjutnya diangkat menjadi kepala Sekolah Arab Utsmaniyah di Cape Town.

“Menjadi keturunan Utsmaniyah tidak diragukan lagi memudahkan Carel melakukan perjalanan ke Makkah untuk haji,” ucap Gencoglu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement