IHRAM.CO.ID, -- Seorang jenderal tinggi AS mengatakan pada hari Selasa lalu, bahwa dia sangat meragukan keandalan Taliban sebagai mitra negosiasi.
Kekhawatiran AS ini muncul karena Amerika Serikat akan menarik semua pasukannya dari Afghanistan dalam beberapa bulan mendatang dan fokus pada diplomasi.
Ahad, lalu Presiden Joe Biden mengatakan semua pasukan AS akan ditarik pada 11 September, untuk mengakhiri perang terpanjang AS. Biden dengan tegas menolak seruan agar pasukan AS tetap untuk memastikan resolusi damai untuk konflik internal Afghanistan yang semakin parah.
Di bawah mantan Presiden Donald Trump, Taliban merundingkan perjanjian dengan AS, dalam negosiasi yang tidak menyertakan pemerintah Afghanistan, untuk penarikan pasukan AS dengan imbalan jaminan keamanan.
Seperti dilasnir Al Jazeera, Beberapa pejabat AS mengatakan Taliban belum memenuhi bagian mereka dari kesepakatan itu.
"Saya sangat meragukan keandalan Taliban ... tetapi kita perlu melihat apa yang akan mereka lakukan di sini," Jenderal Marinir AS Frank McKenzie, kepala Komando Pusat yang mengarahkan pasukan di Afghanistan. Dia mengatakan soal ini kepada sidang Komite Angkatan Bersenjata DPR AS. di Capitol Hill.
Keterangan foto: Beberapa anggota delegasi Taliban menghadiri sesi pembukaan pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban di Doha, Qatar, Sabtu, 12 September 2020.
"Jika mereka ingin segala bentuk pengakuan internasional di masa depan untuk Afghanistan ... mereka harus menepati perjanjian yang telah mereka buat," kata McKenzie.
Dia menambahkan militer AS masih dapat mengamati mereka dan memverifikasi tindakan mereka.