Ahad 25 Apr 2021 10:00 WIB

Mualaf Asad, Jurnalis Yahudi yang Terpikat Arab dan Islam

lslamnya IMuhammad Asad menginspirasi banyak tokoh Barat dan Islam

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nashih Nashrullah
lslamnya IMuhammad Asad menginspirasi banyak tokoh Barat dan Islam. Muhammad Asad saat bersama pendiri Arab Saudi.
Foto:

Gelisah dan tidak bisa fokus, Asad keluar dari universitas untuk mengejar karier sebagai penulis. Asad melakukan perjalanan ke Berlin sendiran, di mana dia bermain-main dengan dunia seni untuk sementara waktu, menulis naskah film dan menghabiskan apa pun yang dia peroleh untuk pesta sepanjang malam yang melibatkan minuman keras dan wanita.

Sebagian besar waktu, dia tetap kekurangan uang. Dia sempat bekerja untuk sebuah kantor berita dan mencetak berita hangat ketika dia mewawancarai Madame Gorky, istri dari penulis terkenal Rusia, Maxim Gorky.

Tapi Asad tidak pernah benar-benar menetap. Sesuatu yang lain memanggilnya, yaitu panggilan ke Islam, dan jalannya akan melewati Yerusalem. "Asad jatuh cinta pada orang Arab, sebelum dia jatuh cinta pada Islam,” kata Shalom Goldman, seorang profesor agama di Duke University, yang sedang menulis sebuah buku tentang tokoh-tokoh Yahudi yang masuk Islam.

"Islam adalah cara menjadi orang Arab.  Itulah sebabnya, alih-alih bersekolah di sekolah agama, dia tinggal bersama suku nomaden Arab selama enam tahun di Arab Saudi." tambah Goldman.

Asad pertama kali menjumpai dunia Muslim pada 1922 ketika dia melakukan perjalanan ke Palestina atas undangan pamannya, Dorian, seorang psikiater dan salah satu murid Freud.

Itu adalah masa pergolakan politik dan perselisihan di Palestina. Zionis sedang melobi untuk sebuah bangsa Yahudi, terkadang dengan kekerasan. Puluhan ribu orang Yahudi bermigrasi ke Palestina dari Rusia dan tempat lain, mengubah demografinya.

Tetapi bagi Asad, tampak bahwa orang nomaden Arab Muslim setempat dengan kejujuran, kesederhanaannya, dan unta serta kampnya lebih dekat dengan karakter Ibrani yang dia pelajari sebagai anak laki-laki dalam Perjanjian Lama daripada seorang Yahudi Eropa modern.

Dalam beberapa kesempatan, Asad berkonfrontasi dengan para pemimpin Zionis seperti Dr Chaim Weizmann, mendorong mereka untuk menjelaskan bagaimana orang Yahudi dapat mengklaim memiliki lebih banyak hak daripada orang Arab Palestina yang telah tinggal di wilayah tersebut selama dua ribu tahun. Anti-Zionisme Asad mengakar kuat. Itu bukanlah sesuatu yang dia adopsi agar lebih diterima  Muslim.

Salah satu teman terdekat Asad di Palestina, Jacob de Haan... 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement