IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Masa Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, perkembangan yang terjadi di semenajung Arab semakin menguntungkan kaum muslimin. Sedikit demi sedikit mulai terlihat berbagai tanda kemenangan besar dan keberhasilan dakwah Islam.
"Langkah permulaan telah dirancang untuk mendapatkan pengakuan atas hak setiap muslim dalam beribadah di Masjid Al-Haram, yang selama enam tahun dirintang oleh orang-orang musyrik," kata Syekh Ahmad Rofi Usmani dalam bukunya "Pesona Ibadah Nabi, Salat, Zakat, Puasa, Haji"
Suatu malam, Rasulullah SAW bermimpi bahwa beliau bersama para sahabat memasuki masjid Al-Haram, mengambil kunci Ka'bah, melaksanakan tawaf dan umroh, sebagai usaha sebagian sahabat ada yang mencukur kepala. Dan sebagian yang lain ada yang memindahkan rambut yang pendek.
"Beliau menyampaikan mempunyai itu kepada para sahabat dan mereka tampak senang," katanya.
Beberapa saat setelah itu, Rasululloh SAW berkata kepada para sahabat. "Sahabat-sahabatku! Sungguh, Allah telah mewajibkan haji kepada kalian, karena itu, berhajilah kalian!"
Lalu ada sahabat bertanya tentang apakah haji dilakukan setiap tahun? "Apakah setiap tahun, wahai Rasulullah?" tanya salah seorang di antara mereka.
Mendengar pertanyaan demikian, Rasulullah terdiam, sehingga orang tersebut menanyakan sampai tiga kali. Setelah itu, beliau berkata.
"Seandainya aku katakan ya. Tentu haji wajib setiap tahun. Lalu, kalian tidak mampu laksanakannya."
Beberapa saat beliau menghentikan kata-katanya. Lalu beliau melanjutkan ucapannya.
"Janganlah kalian tanyakan apa yang tidak aku kemukakan! Sebab, celaka lah orang-orang sebelum kalian karena mereka banyak bertanya dan mereka tidak mematuhi para nabi mereka. Apabila aku perintahkan suatu kepada kalian, laksanakan sesuai kemampuan kalian. Sebaliknya, bila aku melarang sesuatu kepada kalian tinggalkanlah!"